llmuan Kuno Merekayasa Manusia Buatan dari Darah hingga Rahim Hewan WADUH!

(Dok:Nationalgeographic.co.id)

 

JAKARTA (Surya24.com) - Manusia telah tertarik untuk menciptakan kehidupan buatan sejak zaman klasik dan mungkin jauh lebih awal. Salah satu manifestasinya adalah gagasan tentang homunculus, makhluk humanoid yang diyakini diciptakan melalui cara magis.

Melansir nationalgeographic, sejarah gagasan homunculus menggabungkan banyak topik. Ini terkait dengan teori medis awal tentang reproduksi dan kehamilan, gagasan awal tentang generasi spontan dan asal usul kehidupan, bahkan bidang modern rekayasa genetika dan sibernetika.

Tidak Ada Telur yang Terlibat

Dalam pengobatan Renaisans, diyakini bahwa kekuatan pemberi kehidupan utama dalam reproduksi berasal dari pria dalam bentuk air mani. Rahim diyakini hanya sebagai wadah yang hangat dan kaya nutrisi bagi embrio untuk tumbuh dan diberi makan, meskipun rahim diyakini menyediakan bahan mentah yang dibutuhkan untuk menjadi dewasa.

Bahan mentah yang digunakan janin untuk menjadi dewasa dianggap penting dalam menentukan individu seperti apa orang itu nantinya.

Gagasan bahwa air mani adalah bahan utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan kehidupan baru di dalam rahim. Menurut Aristoteles, rahim hanyalah sebuah wadah pasif yang dianggap sebagai otoritas utama ilmu alam di Abad Pertengahan dan dunia Klasik akhir.

Rahim Bisa Diganti dengan Ruang Hangat

Aristoteles tidak percaya bahwa manusia dapat dibuat secara artifisial di luar mode alami reproduksi seksual dan melahirkan, tetapi ide-idenya membuka kemungkinan seperti itu. Jika rahim manusia hanyalah wadah untuk janin, maka secara teori bisa ditukar dengan wadah lain asalkan menggunakan air mani manusia. Selain sperma, diperkirakan yang dibutuhkan hanyalah ruangan hangat dan semacam bahan mentah yang bahkan bisa berupa daging busuk.

Ide-ide awal tentang reproduksi manusia telah lama didiskreditkan, tetapi mereka membuat penciptaan homunculus tampak masuk akal selama Abad Pertengahan dan Renaisans seperti kloning saat ini.

Generasi spontan

Gagasan lain yang membuat penciptaan homunculus tampak kredibel adalah generasi spontan. Filsuf Klasik, Abad Pertengahan, dan Renaisans semuanya percaya bahwa makhluk sederhana seperti lalat, katak, dan tikus dapat muncul secara spontan dari materi lembam. Lalat, misalnya, diyakini terbentuk secara spontan pada daging yang membusuk.

Gagasan tentang homunculus yang muncul secara spontan dari materi lembam dengan penambahan air mani sangat mirip dengan gagasan generasi spontan yang membuat gagasan itu lebih dapat diterima oleh sains arus utama saat itu.

'Resep' Homunculus

Pada awal Abad Pertengahan, para alkemis dan filsuf mulai menyusun resep untuk membuat homunculus. Satu resep, dijelaskan dalam teks yang disebut Kitab Sapi, menceritakan tentang proses rumit di mana hewan betina, baik sapi atau domba betina, harus diinseminasi buatan dengan campuran air mani dan sejenis mineral berpendar dan kemudian dipenggal ketika homunculus yang akan segera lahir. Setelah homunculus lahir, itu akan diberi makan darah. Resep lain membutuhkan monyet betina atau kuda betina sebagai gantinya.

Homunculus diyakini memiliki kekuatan supranatural seperti kemampuan untuk mengontrol gerakan dan memungkinkan manusia untuk mengubah diri menjadi domba dan sapi. Cairan dari tubuh homunculus diyakini memberi pembuat homunculus kemampuan berjalan di atas air di antara kemampuan supernatural lainnya.

Sperma dan Daging Membusuk = Makhluk Humanoid

Salah satu resep, yang diusulkan oleh alkemis abad ke-15 Paracelsus, menginstruksikan sang alkemis untuk membuahi kuda secara artifisial dan membiarkan air mani membusuk di dalam rahim. Dia juga percaya bahwa homunculus dapat dibuat hanya dengan memasukkan sperma ke dalam wadah tertutup yang berisi bahan seperti daging busuk atau bahkan pupuk kandang.

Manusia Buatan

Bagian dari ide menciptakan homunculus adalah menciptakan manusia buatan yang membuatnya sebanding dengan kisah Yahudi tentang golem yang dapat dibuat dari debu oleh seorang rabi yang sangat saleh. Ada penentangan oleh beberapa pemimpin di gereja terhadap pembuatan homunculi karena dianggap mempermainkan Tuhan dan karena dianggap salah menciptakan makhluk cerdas seperti manusia hanya untuk menjadi pelayan.

Dengan cara ini, narasi homunculus mencerminkan perdebatan modern tentang rekayasa genetika dan sibernetika. Para alkemis modern berusaha membuat homunculi dari modifikasi genetik dan sibernetika. Banyak keberatan terhadap perusahaan modern ini adalah keberatan yang sangat mirip dengan penciptaan homunculi, khususnya perdebatan tentang apakah homunculi dapat dianggap sebagai manusia seutuhnya.***