DUH! Begini Nasib Cahayu Gadis Cilik Korban Kanjuruhan, Mata Memerah sampai Hilang Ingatan

(Dok: Instagram/info.updatee©2022 Merdeka.com)

JAKARTA (Surya24.com) - Korban tragedi kericuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur hingga kini bermunculan. Sebuah kisah pilu nyatanya juga dialami oleh seorang gadis bernama Cahayu Nur Dewata.

Meski dirinya tengah selamat, kini kondisinya tak lagi seperti semula. Ia harus menanggung beratnya beban lantaran mengalami hilangnya ingatan serta mata yang masih memerah.

Sempat Alami Koma 3 Hari

Melansir merdeka.com, Cahayu Nur Dewata, seorang gadis berusia 16 tahun yang terpaksa menanggung kisah pilunya akibat kelamnya tragedi ricuh Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10) lalu. Ia merupakan salah satu korban selamat.

Seperti nampak dalam unggahan akun Instagram @info.updatee, meski dirinya berhasil selamat, kini keadaannya sudah tak seperti semula. Ini menjadi kenyataan yang begitu berat bagi sang ibunda, Nurul Laily Trilestari.

begini nasib cahayu gadis cilik korban kanjuruhan mata memerah sampai hilang ingatan

Instagram/info.updatee©2022 Merdeka.com

"Putri tercintanya Cahayu Nur Dewata (16 tahun) tergolek, terdiam dan sempat mengalami koma selama tiga hari usai jadi korban malam kelam Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022)," tulis keterangan dalam unggahan.

Mata Memerah dan Hilang Ingatan

Parahnya, kini Cahayu mengalami kehilangan ingatannya. Dia hanya bisa berbaring dan terdiam di atas kasurnya.

Bukan hanya itu, kondisi matanya pun hingga saat masih memerah. Tak seperti teman-teman sebayanya, Cahayu tidak bisa melakukan aktivitas.

"la hanya berbaring dengan mata yang memerah dengan pandangan mata kosong," lanjut keterangan menjelaskan kondisi dari gadis malang tersebut.

Alami Pendarahan di Bagian Otak

Cahayu memang merupakan salah satu penyintas tragedi Kanjuruhan yang berhasil selamat dan masih bertahan hidup. Namun ia harus menanggung beban kehidupan karena kondisi tubuhnya yang cukup mengkhawatirkan.

Bahkan sang ibunda, Nurul mengaku jika putrinya tersebut hingga saat ini masih sering mengigau hingga berteriak secara histeris. Rasa trauma nampaknya begitu melekat pada diri bocah malang itu.

"Berdasarkan pemeriksaan medis, anak perempuannya itu mengalami pendarahan di otak diduga akibat terinjak-injak".***