Wali Kota Blitar dan Istri Syok usai Disekap: Kelabui Penjaga Gunakan Mobil Berplat Merah, Ini Kronologi Perampok Masuk Rumah Dinas

Rumah Dinas Wali Kota Blitar (dok. GoogleMaps/detik.com)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Empat hingga lima orang merampok rumah dinas (rumdin), bahkan menyekap Wali Kota Blitar Santoso. Berikut ini kronologi dan visualisasi perampok masuk ke rumah dinas. detikJateng memvisualkan bagaimana perampok masuk ke rumah dinas berdasarkan keterangan polisi dan potongan foto Google Maps.

Diketahui, perampokan terjadi pada Senin (12/12/2022) dini hari. Perampok tersebut menyekap 5 orang. Mereka adalah 3 penjaga, Wali Kota Blitar, dan istri Wali Kota Blitar. Perampok juga merusak kamera CCTV.

Berikut kronologi perampok dari masuk hingga sekap Bupati Blitar:

1. Perampok Masuk Lewat Jalan Sudanco Supriyadi

Polisi menyebutkan perampok masuk melalui Jl Sudanco Supriyadi. Mereka diperkirakan masuk ke rumdin pada pukul 03.00-04.00 WIB. Mereka menggunakan mobil dinas pelat merah.

2 Perampok Lumpuhkan Pos Penjagaan

Pos penjagaan berada di area tengah rumdin. Saat kejadian, ada tiga petugas Satpol PP yang berjaga. Usai berhasil masuk, perampok langsung mengancam tiga petugas dengan senjata tajam. Tangan dan kaki petugas pun diikat. Tak hanya itu, sebagian dilakban matanya, sebagian lagi dilakban mulutnya.

"Tiga orang penjaga di pos jaga dari Satpol PP disekap," jelas Kapolres Blitar AKBP Argowiyono, Senin (12/12/2022).

3 Masuk Lewat Pintu Samping

Berhasil melumpuhkan tiga penjaga, perampok berjalan menuju pintu samping rumdin. detikJatim belum mendapat informasi di mana mobil para perampok terparkir. Namun pintu samping rumdin pun punya area parkir seperti yang terlihat di visual Google Maps.

Diketahui, pintu samping lebih sering dibuka setiap hari dibandingkan pintu depan. Pintu depan hanya dibuka saat ada acara resmi. Biasanya, yang lewat pintu depan adalah pejabat undangan Pemkot Blitar.

4) Perampok Masuk Kamar Lalu Sekap Wali Kota Blitar dan Istri

Dari pintu samping itu, para perampok langsung masuk ke kamar Wali Kota Santoso dan istrinya. Kamar itu memang langsung berhadapan dengan pintu samping.

 

Setelah masuk ke kamar, perampok langsung menyekap Santoso dan istrinya. Setelah menyekap, perampok menggondol uang Rp 400 juta dan perhiasan berharga milik istri wali kota.

Syok usai Disekap

Aksi kawanan perampok yang menyatroni rumah dinas Wali Kota Blitar pada Senin (12/12) dini hari meninggalkan dampak psikologis. Wali Kota Blitar Santoso dan istri Ny Feri Wulandari kini masih mengalami syok dan trauma. Orang nomor satu Blitar itu sempat disekap dan ditodong senjata tajam.

"Secara fisik kondisi Beliau tidak apa-apa. Tapi secara psikis ada traumatis dan syok setelah mengalami kejadian," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono di sela olah TKP tim Ditreskrimum Polda Jatim Senin(12/12/2022) siang.

Mengutip sindonews.com, kawanan perampok menerobos masuk rumah dinas Wali Kota Blitar antara pukul 3-4 dini hari. Untuk mengelabui petugas Satpol PP, mereka mengendarai mobil mini bus berplat merah. Belum diketahui pasti apakah plat merah tersebut asli atau palsu.

Saat ini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan. Begitu berhasil masuk area rumah dinas Wali Kota Blitar, para penjahat langsung merusak kamera CCTV di ruangan dalam. Dengan todongan senjata tajam, perampok membuat 3 petugas Satpol PP tidak berdaya. Ketiganya disekap, yakni diikat tali dan dilakban.

Pelaku juga menyekap Wali Kota Santoso dan istri, termasuk mengancam dengan senjata tajam. Mereka memaksa Santoso dan istri menunjukkan penyimpanan benda berharga.

Menurut Argowiyono, para pelaku sempat melontarkan ancaman verbal, yakni akan melukai Wali Kota Santoso dan istri. "Sesuai keterangan Pak Wali kota, diancam sajam oleh pelaku, yang menggunakan masker dan kamar digelapkan sehingga tidak terlihat jelas," ungkap Argowiyono.

Kawanan perampok berhasil membawa kabur uang tunai Rp 400 juta dan perhiasan milik istri Wali Kota Blitar. Argowiyono menambahkan, pengungkapan kasus pencurian dengan kekerasan di rumah dinas Wali Kota Blitar itu diback up tim Polda Jatim.

"Saat ini proses penyelidikan masih berlangsung," pungkasnya.***