Saat Presiden Soekarno Ketahuan Kencing di Semak-Semak Istana Merdeka, Simak Yuk Keseruan Cerita Guntur?

Istana Merdeka. (©Kepustakaan Presiden RI)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Di Istana Merdeka kamar mandi dan toilet sudah pasti bersih dan nyaman. Tapi kenapa presiden malah buang air kecil di semak-semak?

Banyak kisah unik dan lucu di Istana saat Presiden Soekarno tinggal di Istana. Salah satunya adalah semak-semak di Istana Merdeka yang jadi ’toilet darurat’.

Mebgutip merdeka.com, peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1964. Guntur Soekarno sedang santai duduk sambil minum kopi di beranda Istana. Spot favorit keluarga Bung Karno untuk bersantai karena bisa melihat taman dan kolam istana. Di sana juga ada semak-semak yang sangat rimbun sehingga tidak bisa terlihat jelas.

Guntur tiba-tiba melihat ayahnya menuruni tangga di belakang Istana Merdeka. Langsung menuju semak-semak tersebut.

Awalnya Guntur tidak curiga. Dia kenal betul Bung Karno adalah pecinta tanaman. Beliau sering memperlihatkan koleksi tanaman di Istana pada tamu-tamu negara. Mungkin saat itu BK hanya ingin melihat-lihat saja.

Demikian dikisahkan Guntur dalam buku Bung Karno, Bapakku Kawanku Guruku yang terbit tahun 1977.

Bolak-Balik ke Semak-Semak

Satu jam kemudian, Presiden Sukarno kemudian kembali lagi ke semak-semak ini. Guntur pun mulai heran.

"Eh, ngapain nih bapak mondar-mandir ke dalam semak?" pikirnya.

Pemandangan serupa berkali-kali terjadi. Bahkan pernah Bung Karno tampak terburu-buru menuruni tangga dan kembali menuju semak-semak itu.

Guntur yang penasaran bertanya pada Pak Adung, pengurus Istana. Apa yang dilakukan oleh Bung Karno di semak-semak itu. Jawabannya malah memancing tawa.

"Barangkali mau lihat tawon yang ada di situ Mas. kalau tidak salah dulu di situ ada tawonnya," kata Pak Adung.

"Wah, mana mungkin. Masak presiden cari tawon," Guntur pun tertawa.

Pengakuan Bung Karno

Aksi Bung Karno bolak-balik ke semak-semak itu terus berlanjut. Guntur yang penasaran pun memutuskan bertanya pada ayahnya.

Awalnya Presiden Sukarno tak mau memberi tahu. Namun setelah didesak akhirnya beliau tertawa terbahak-bahak.

"Kau mau tahu? Aku kencing di situ," bebernya sambil tertawa.

Jawaban itu mengejutkan Guntur. Tapi akhirnya dia paham kenapa Bung Karno memilih semak-semak daripada toilet Istana. Jarak antara beranda ke beberapa toilet antara 50 meter sampai 70 meter. Sementara semak-semak dekat tangga, cukup 5 meter saja.

Lucunya lagi, Guntur kemudian mendapat kabar dari adiknya Megawati, 'toilet istimewa' itu tadi kini tak hanya digunakan oleh Bung Karno saja, tapi juga para tamu negara dan dubes-dubes asing!.***