Ini Pengalaman Horor Pak Mur Kobis, Naik Taksi dari Pasar Sriwedani ke Godean, Jalannya Pelan Ternyata

(Dok: Pramono Estu)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Kisah pengalaman horor dialami Pak Mur Kobis di tahun 1960an. Ia naik taksi dari Pasar Sriwedani ke Godean tapi jalannya kok pelan sekali.

Sekitar tahun 1960an terminal bus di kota Yogyakarta masih berada di jalan Sriwedani.

Bus-bus yang akan berangkat ke tujuan, menghadap ke timur, berjajar dari ujung selatan sampai ujung utara jalan Sriwedani.

Kala itu moda angkutan taksi juga sudah ada. Yakni taksi pangkalan.

Banyak taksi mangkal di seputaran jalan Setjodiningratan atau sekarang disebut jalan Senopati atau orang biasa menyebut wetan Kantor Pos Besar.

Pak Murdowo yang akrab disebut Pak Mur Kobis, karena dia juragan kobis, sore itu tiba di terminal bis Sriwedani pulang dari menengok saudaranya di Sragen.

Untuk sampai ke rumahnya yang berada di bilangan Godean, lebih kurang empat kilometer arah utara pasar Godean, mau tidak mau Pak Mur Kobis harus mencarter taksi.

 

Setelah sepakat dengan tarip yang ditawarkan, juragan kobis itu pun masuk ke mobil taksi berupa sedan kuna berbodi besar merk Dodge buatan Amerika Serikat.

Jok tempat duduknya sangat empuk, nyaman ditumpangi. Merasa keenakan, kantuk Pak Mur Kobis tidak tertahankan. Dan tidak terasa...les.

Lelaki paruh baya tersebut tertidur pulas.

"Lho sampai dimana ini?" tanya Pak Murdowo pada pengemudi.

Ternyata baru sampai Demakijo.

"Masih cukup jauh", pikirnya. Juragan kobis itu pun tertidur kembali.

Beberapa saat kemudian, untuk yang keduakalinya Pak Mur Kobis geragapan terbangun.

Diucek- ucek matanya beberapa kali. Juragan kobis tersebut kaget bukan main.

Di depan tempat duduknya, dia tidak melihat sopir yang mengemudikan mobil yang dia tumpangi itu.

"Lho dimana sopirnya?!" begitu teriaknya.

Namun demikian taksi yang dia tumpangi tetap berjalan.

Meski jalannya amat pelan. Kecepatannya tidak lebih dari kecepatan orang berjalan kaki.

Pak Murdowo bingung. Kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri, tidak dilihatnya ada seorang pun.

 

 

Akhirnya Puk Murdowo berteriak sekeras- kerasnya. "Tolooooong...!" Dalam sekejap beberapa warga di sekitar tempat itu berdatangan.

Mereka melihat wajah Pak Mur Kobis pucat pasi.

Dalam kondisi panik luar biasa. Setelah diberi minum segelas air putih, juragan kobis itu baru bisa menceriterakan kejadian yang baru saja dialaminya.

Mendengar ceritera Pak Mur, warga pada keheranan.

"Taksi yang saya tumpangi itu sampai di tempat ini berubah menjadi bandhosa atau keranda untuk mengangkat jenasah", ujar Pak Mur Kobis dengan wajah masih pucat.

Dan anehnya, di sekitar tempat itu warga tidak mendapati sedan berbodi besar merk Dodge buatan Amerika Serikat yang sebelumnya dinaiki juragan kobis tersebut. - Nama samaran. (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *