Siapa Sangka Pensiunan Kopral Kepala TNI Kini Sukses jadi Pengusaha Bus, Siapa Dia?

(Dok: YouTube PO Haryanto Official/ Merdeka.com)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Bagi sebagian masyarakat mungkin sudah tidak asing dengan PO Haryanto. Perusahaan bus satu ini dikenal memiliki pelayanan yang maksimal. Tidak hanya ke penumpangnya saja, namun juga memberikan pelayanan maksimal kepada sopir hingga kru.

Siapa sangka, PO Haryanto ini merupakan perusahaan bus milik pensiunan Kopral Kepala TNI. Lantas bagaimana cerita pensiunan Kopral Kepala TNI banting tulang hingga sukses menjadi pengusaha Bus Haryanto?

Melansir dari berbagai sumber, Selasa (10/1), simak ulasan informasinya berikut ini.

Berasal dari Keluarga Sederhana

Dikutip dari merdeka.com, Kopral Kepala (Purn) Haryanto merupakan seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat. Salah satu pengusaha Indonesia ini adalah pendiri Perusahaan Otobus Haryanto. Salah satu perusahaan otobus di wilayah Muria Raya.

Di balik kesuksesannya itu, Haryanto rupanya dibesarkan dalam keluarga yang sederhana. Sang ayah hanya bekerja sebagai buruh tani serabutan yang terkadang juga bekerja sambilan memisahkan daging dan tulang ikan di pasar. Sedangkan sang ibu hanya seorang pedagang kecil.

Haryanto yang merupakan anak laki-laki tertua, mau tidak mau turut membantu orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia sempat mencari rumput untuk dijual terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Rumput ini kemudian akan ditukar dengan nasi yang nantinya dimakan bersama keluarganya. Hal itu dilakukannya hingga lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Wujudkan Impian Jadi Tentara

Haryanto kemudian melanjutkan sekolah ke Sekolah Teknik Negeri. Semasa sekolah inilah, Ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang tentara. Ia lantas melakukan apapun termasuk berjualan es lilin keliling untuk bisa mewujudkan impiannya. Hasil jualan akan diberikan kepada orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Karena ekonomi keluarga, Haryanto sempat tidak bisa mewujudkan impiannya menjadi tentara. Akan tetapi pada tahun 1979, Ia mencoba mendaftar dan diterima di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad milik TNI Angkatan Darat yang terletak di Tangerang.

Bahkan, Ia memperoleh beasiswa sekolah untuk dilatih menjadi pengemudi kendaraan khusus yang mengangkut kendaraan senjata berat seperti tank di Bandung. Pada tahun 1982, Ia mengikuti pendidikan Secata di Gombong, Kebumen. Ia lantas mendapat kenaikan pangkat menjadi Prajurit Satu dari sebelumnya Prajurit Dua. Namun, karier militer Haryanto berakhir pada tahun 2000. Ia memutuskan pensiun dini dengan pangkat terakhir Kopral Dua.

Bisnis Angkutan Kota

Menikah dengan Suheni, keduanya hidup dengan sederhana hingga anak pertama mereka, Rian Mahendra lahir pada tahun 1983. Karena gajinya tidak begitu besar, Ia lantas memutar otak agar bisa memiliki penghasilan tambahan. Haryanto kemudian memutuskan bekerja sebagai sopir angkutan kota setiap pulang dinas. Ia juga sempat menjadi beberapa perwakilan agen sejumlah perusahaan bus yang bertujuan ke Jawa Tengah.

Pada tahun 1984 atau lebih tepatnya saat anak kedua, Agus Hartopo lahir, Haryanto nekat membeli mobil bekas angkutan kota. Saat itu, Ia menjadikan uang Rp750 ribu sebagai uang muka dan dalam setahun mobil sudah terbayar lunas.

Di tahun berikutnya, Haryanto kembali membeli mobil angkutan kota. Pada tahun 1987, bisnis angkutan kota miliknya berkembang pesat. Hingga Ia pun mampu mendirikan showroom mobil angkutan kota miliknya sendiri.

Dirikan Perusahaan Otobus

Seperti diketahui, Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998. Saat itu, banyak angkutan kota yang dijual murah. Pada momen itulah, Haryanto justru membeli banyak mobil angkutan kota.

Masih di tahun yang sama, Haryanto menjual sebagian besar mobil angkutan kota miliknya. Di mana hasil penjualan kemudian dibelikan lima bus trayek Cikarang-Tangerang.

Perusahaan otobus ini kemudian diberi nama "PO Haryanto", yang disesuaikan dengan nama pemiliknya. Kini, perusahaan bisnis transportasi otobus tersebut dikelola dengan anak-anaknya secara bersama-sama.***