Pecinta Satwa di Riau Berduka, Anak Gajah Mati Ditemukan Tergeletak , Ternyata Ini Penyebabnya

Gajah Damar mati terserang virus. (Dok Balai BKSDA Riau)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Dunia konservasi khususnya di Riau kembali berduka. Sebab seekor gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) di Unit Konservasi Gajah, Taman Wisata Alam Buluh Cina mati. Gajah yang diberi nama Damar itu ditemukan sudah tergeletak mati oleh petugas.

"Damar lahir di TWA Buluh Cina pada 03 Juli 2020 lalu. Damar adalah anak gajah dari sepasang gajah latih di sana, Robin dan Ngatini," terang Kepala Balai Besar BKSDA Riau, Genman S Hasibun kepada wartawan, Rabu (8/1/2023).

Dikutip dari detik.com, Genman menyebutkan kelucuan Damar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di TWA tersebut. Sehingga matinya Damar menjadi duka bagi konservasi.

Genman menyebut awalnya petugas atau pelatih gajah datang ke lokasi pada Senin 11 Januari pukul 07.45 WIB. Petugas saat itu melakukan pengecekan dan hendak memindahkan gajah ke hutan.

Sampai di lokasi, petugas bernama Alex itu melihat gajah Damar dalam posisi rebahan tidak bergerak. Alex awalnya berpikir Damar masih tidur

Namun setelah dipastikan ternyata gajah tersebut telah mati. Padahal sebelumnya, Selasa 10 Januari petugas piket malam masih melihat Damar dalam kondisi baik dan tidak ada gejala yang mencurigakan karena sakit sekitar pukul 18:00 WIB.

"Setelah menerima laporan tersebut saya minta tim medis melakukan nekropsi dan mendiagnosa penyebab kematian gajah Damar. Sample berupa lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru paru, dan cairan perikardium gajah hasil nekropsi dikirim ke Laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui secara pasti penyebab Kematian gajah Damar," imbuh Genman.

Selanjutnya pada Rabu (17/1/2023) uji laboratorium telah keluar. Hasilnya gajah Damar yang berjenis kelamin jantan dan berumur 2 tahun 4 bulan itu mati disebabkan Positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).

"Jenis virus tersebut sangat susah diprediksi, gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah. Namun dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah," katanya.

Genman memastikan selama ini Balai BKSDA Riau bekerja sama dengan lembaga pemerhati gajah telah berupaya keras melakukan pencegahan dan antisipasi kematian gajah. Salah satunya melakukan pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi.***