DUH!Testis Remaja Ini Tersisa Satu gegara Mr P Membusuk, Kok Bisa? Ternyata Ini Pemicunya

(Foto: Viral tangkapan layar TikTok)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Remaja di Malaysia Irfan Musa (17) membagikan pengalamannya terkait testisnya yang tersisa satu di TikTok. Video yang viral tersebut menjelaskan bahwa testisnya tersisa satu akibat pembusukan.

Awalnya, Irfan yang memiliki hobi berolahraga mengalami rasa sakit pada area kemaluannya. Peristiwa tersebut terjadi saat ia hendak berlari ketika bermain tolak peluru.

Tidak hanya sekali, Irfan sering merasakan rasa sakit tersebut. Rasa sakitnya yang hilang dan timbul membuat dirinya menahan selama empat tahun, alih-alih memeriksakan diri ke dokter.

"Tapi karena saya ingat sakit biasa, lama-lama nanti hilang, jadi saya tidak pergi ke klinik untuk pemeriksaan," jelas Irfan, dikutip dari Mstar.

Dikutip dari detik.com, rasa sakit itu datang, bahkan sampai mengeluarkan darah ketika hendak buang air kecil. Sejak saat itu, Irfan akhirnya memutuskan untuk pergi ke klinik untuk melakukan pengecekan.

 

Akan tetapi, dokter belum bisa mendiagnosis apa yang dirasakan Irfan di bagian kelaminnya. Dokter pun menyarankan Irfan untuk kembali melakukan pengecekan ke rumah sakit apabila mengalami keluhan serupa.

"Dia (dokter) cuma bicara kalau sakit kembali, harus datang ke klinik. Tapi saya biarkan, kalau sakit itu datang, saya akan tidur, apabila bangun sudah okay (baik)," ujar Irfan.

Selain itu, alasan lain yang menghambat Irfan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter adalah karena ketakutannya terhadap jarum suntik. Irfan memberanikan diri ke rumah sakit setelah bagian kemaluannya tidak sengaja tertendang temannya ketika bermain.

"Habis kena tendang itu rasanya sangat sakit. Saya pergi ke rumah sakit naik mobil sekolah dan dimasukkan ke unit gawat darurat di Rumah Sakit Spesialis Sultanah Fatimah Muar Johor," kata Irfan.

"Dokter melakukan pengecekan ultrasound. Jika dilihat, ternyata testis sebelah kiri saya itu tersimpul (torsio testis). Kata dokter, sudah membusuk karena empat tahun saya biarkan," lanjutnya.

Torsio testis merupakan kondisi di mana testis atau buah zakar terpelintir sehingga menimbulkan nyeri hebat pada testis. Imbasnya, aliran darah ke testis terhenti dan bisa merusak sel-sel pada testis jika tidak segera ditangani.

Operasi yang dilakukan Irfan berjalan lancar, ia menjalani masa pemulihan pasca operasi selama tiga minggu. Meski demikian, Irfan merasakan ketakutan yang hebat ketika melakukan operasi pembedahan.

Saat ini ia hanya memiliki satu testis, sebab testis sebelah kirinya telah diambil karena sudah rusak. Beruntungnya, dokter mengungkapkan sistem reproduksi Irfan masih berfungsi secara normal.

"Pergi ke dokter untuk langkah perawatan awal sebelum terlambat," pesan Irfan.

Apa Itu Torsio Testis?

Dikutip dari Healthline, pria memiliki dua testis yang terletak di dalam skrotum. Terdapat korda yang dikenal sebagai korda spermatika yang mengalirkan darah ke testis.

Selama torsio testis, korda ini berputar. Akibatnya, aliran darah terpengaruh dan bisa melumpuhkan jaringan di testis.

Menurut American Urological Association, kondisi ini jarang terjadi dan hanya mempengaruhi sekitar 1 dari 4.000 orang di bawah usia 25 tahun.

Mengutip Cleveland Clinic, torsio testis paling sering terjadi pada remaja pria berusia 12-18 tahun. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga bayi dan orang dewasa yang lebih tua mengalami kondisi ini.

Penyebab Torsio Testis

Penyebab torsio testis terdiri dari dua penyebab di antaranya:

1. Bawaan Lahir (Kongenital)

Biasanya, testis tidak bisa bergerak bebas di dalam skrotum. Jaringan di sekitarnya kuat dan mendukung. Mereka yang mengalami torsi terkadang memiliki jaringan ikat yang lebih lemah di skrotum.

Dalam beberapa kasus, torsio testis mungkin disebabkan oleh kelainan bawaan yang dikenal sebagai kelainan bentuk 'lonceng'. Jika Anda memiliki kelainan bentuk lonceng, testis Anda dapat bergerak lebih bebas di dalam skrotum.

Gerakan ini meningkatkan risiko korda spermatika terpelintir. Perubahan bentuk atau deformitas ini menyumbang 90 persen kasus torsio testis.

Torsio testis juga dapat disebabkan oleh faktor genetik. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko yang lebih tinggi tidak diketahui, meskipun kelainan bentuk lonceng dapat berkontribusi.

 

Mengetahui bahwa orang lain di keluarga pernah mengalami torsio testis dapat membantu untuk segera meminta perawatan darurat jika gejalanya mempengaruhi pasien atau seseorang di keluarganya.

Namun, tidak semua orang yang mengalami kondisi ini memiliki kecenderungan genetik untuk itu. Menurut sebuah penelitian kecil, hanya sekitar 10 persen pasien torsio testis yang memiliki riwayat genetik.

2. Penyebab Lain

Penyebab lain bisa terjadi kapan saja, bahkan sebelum lahir. Torsi testis dapat terjadi saat Anda sedang tidur atau melakukan aktivitas fisik.

Torsio testis juga bisa disebabkan oleh cedera, seperti cedera olahraga. Selain itu, masa pubertas yang mempengaruhi pertumbuhan testis juga bisa menyebabkan torsio testis.

Gejala Torsio Testis

Gejala yang ditimbulkan dari torsio testis di antaranya:

Skrotum nyeri dan bengkak

Pusing

Mual

Muntah

Benjolan di kantung skrotum

Darah dalam air mani

Dalam beberapa kasus yang parah bisa menyebabkan inflamasi epididimitis.

Torsio testis biasanya terjadi hanya pada satu testis. Torsio bilateral, ketika kedua testis terpengaruh secara bersamaan, sangat jarang terjadi.***