Apa Itu Diffuse Axonal Injury ? Simak Yuk Biar Tidak Gagal Paham

(dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM)  - Diffuse Axonal Injury (DAI) adalah jenis cedera otak traumatik yang disebabkan oleh kerusakan pada serat saraf (aksial) di seluruh otak. Cedera ini terjadi ketika otak tiba-tiba mengalami gerakan yang kuat dan cepat, seperti kecelakaan mobil, jatuh dari ketinggian atau benturan keras pada kepala. Pada kasus DAI, otak mengalami luka yang meluas, dan tidak hanya terfokus pada satu area tertentu. Kerusakan pada serat saraf (aksial) dapat menyebabkan penghambatan atau gangguan pada komunikasi antara sel-sel otak, yang dapat mengganggu fungsi otak dan mempengaruhi kesadaran, kognisi, dan fungsi motorik seseorang.

    DAI dapat menyebabkan berbagai gejala, tulis menit.co.id, seperti kesulitan berbicara, kehilangan kemampuan untuk bergerak, koma, dan bahkan kematian. Tidak seperti cedera otak lainnya, DAI tidak terlihat pada gambaran CT scan atau MRI, dan seringkali sulit untuk didiagnosis pada tahap awal. 

    Oleh karena itu, diagnosis DAI didasarkan pada gejala yang muncul, riwayat trauma kepala, dan hasil pemeriksaan neurologis. Saat ini, tidak ada pengobatan khusus untuk DAI. Pengobatan yang diberikan biasanya berfokus pada perawatan dan pemulihan gejala yang muncul seperti pemberian oksigen, pengobatan anti-inflamasi, dan terapi fisik. Pencegahan DAI dapat dilakukan dengan menghindari trauma kepala yang berat, seperti menggunakan sabuk pengaman saat berkendara atau menggunakan helm saat bersepeda atau berolahraga ekstrim.

      Topik terkait Diffuse Axonal Injury menyusul kondisi David, korban penganiayaan Mario Dandy Satrio, anak pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak Kemenkeu). Hal itu disampaikan oleh rekan ayah korban sekaligus anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor, Ahmad Taufiq. Taufiq mengatakan saat ini kondisi David sudah menunjukkan perkembangan meski belum sadarkan diri. 

    “Kondisi ananda David sudah menunjukkan progres yang baik meski masih dalam kondisi tidak sadarkan diri dan secara fisik sudah ada pergerakan baik tangan dan badan,” ujarnya. 

    Kini, pemuda 17 tahun itu dirawat di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan setelah dipindah dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau pada Rabu (22/2/2023) lalu.

Ini Penjelasan Lengkapnya

     Dirangkum dari berbagai sumber,  Diffuse Axonal Injury (DAI) adalah jenis cedera otak yang terjadi ketika serat-serat saraf di otak rusak atau putus akibat guncangan atau trauma. Cedera ini seringkali terjadi dalam kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga, atau bentuk trauma kepala lainnya. DAI termasuk jenis cedera otak yang paling serius dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

Gejala dan Tanda-tanda

    Gejala DAI bervariasi dan dapat tergantung pada seberapa parah cedera tersebut. Beberapa gejala dan tanda-tanda yang umum terjadi adalah:

    Kehilangan kesadaran, dari beberapa menit hingga berjam-jam

    Sakit kepala berat dan terus menerus

    Mual dan muntah

    Kesulitan dalam berbicara atau bergerak

    Kehilangan daya ingat, termasuk kesulitan mengingat hal-hal yang baru saja terjadi

    Kehilangan keseimbangan dan koordinasi

Diagnosis dan Pengobatan

    Untuk mendiagnosis DAI, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, termasuk pemeriksaan neurologis, CT scan atau MRI, dan tes neuropsikologis. Jika diagnosis DAI ditegakkan, dokter akan merujuk pasien ke spesialis saraf atau ahli bedah saraf untuk perawatan lanjutan.

    Pengobatan untuk DAI tergantung pada seberapa serius cedera tersebut. Perawatan medis yang diberikan meliputi obat pereda nyeri, obat antiinflamasi, dan obat penenang. Pasien mungkin juga memerlukan terapi fisik atau terapi wicara untuk membantu memulihkan kemampuan bergerak dan berbicara. Pada beberapa kasus yang lebih serius, pasien mungkin memerlukan intervensi bedah untuk mengatasi kerusakan otak yang parah.

Pencegahan

    DAI dapat dicegah dengan mengambil tindakan pencegahan saat terlibat dalam aktivitas yang berisiko tinggi, seperti menggunakan helm saat bersepeda, bermain olahraga dengan benar, dan mengikuti peraturan lalu lintas saat berkendara. Selain itu, mengurangi risiko jatuh dan memastikan keamanan lingkungan sekitar juga dapat membantu mencegah cedera kepala.

       Pasien yang mengalami DAI sering memerlukan perawatan jangka panjang dan pemulihan yang lambat. Beberapa pasien dapat mengalami gangguan kognitif, kecemasan, depresi, dan masalah emosional lainnya setelah cedera. Oleh karena itu, perawatan dan dukungan jangka panjang dari keluarga dan profesional kesehatan sangat penting untuk membantu pasien dalam pemulihan dan memperbaiki kualitas hidup mereka.

    Mencegah cedera kepala serius seperti DAI sangat penting, terutama dalam kegiatan yang berisiko tinggi seperti olahraga kontak atau kegiatan ekstrim lainnya. Saat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, pastikan untuk mengenakan pelindung kepala yang tepat dan mengikuti aturan keselamatan yang berlaku. Menghindari perilaku yang berisiko seperti mengemudi dalam keadaan mabuk atau terlalu lelah juga dapat membantu mencegah cedera kepala serius.

    Dalam kasus DAI, pemulihan dapat memerlukan waktu yang lama dan memerlukan perawatan medis yang intensif. Namun, dengan dukungan yang tepat dan perawatan yang adekuat, banyak pasien dapat mengatasi dampak dari cedera otak dan mengembalikan kemampuan mereka untuk hidup secara mandiri. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala dan tanda-tanda DAI dan segera mencari perawatan medis jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami cedera kepala yang serius.

Kesimpulan

    Diffuse Axonal Injury adalah jenis cedera otak yang serius dan memerlukan perawatan medis yang intensif. Gejala dan tanda-tanda DAI dapat bervariasi dan memerlukan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pencegahan merupakan langkah terbaik untuk menghindari DAI, dengan mengambil tindakan pencegahan dan memastikan keamanan saat beraktivitas. Semoga artikel ini bermanfaat.***