Bagi Penikmat Kopi Sejati Wajib Tahu Sejarah dan 6 Bahan yang Sebaiknya Tidak Ditambahkan ke Dalam Minuman Kopi Simak Yuk

Ilustrasi (Dok:Net)

 

JAKARTA (SURYA24.COM) -Kopi adalah minuman yang sangat populer di seluruh dunia dan dikonsumsi oleh jutaan orang setiap hari. Sejarah kopi berasal dari Ethiopia, Afrika Timur, pada abad ke-9. 

Legenda mengatakan bahwa seorang gembala bernama Kaldi menemukan biji kopi setelah melihat kambingnya yang makan biji kopi menjadi lebih enerjik dan terjaga di malam hari. Kaldi kemudian mencoba biji kopi tersebut dan merasa terjaga dan bersemangat seperti kambingnya.

 

Dalam beberapa dekade berikutnya, kopi menjadi populer di sekitar Ethiopia dan sekitarnya. Biji kopi diolah dan direbus, lalu dijadikan minuman yang disebut "qahwah" atau "kahve". Kata "kahve" kemudian menjadi "kopi" dalam bahasa Inggris.

 

Pada abad ke-15, kopi mulai menyebar ke seluruh dunia. Awalnya, kopi dibawa ke Arab dan kemudian dibawa ke Turki dan Eropa. Kopi menjadi sangat populer di Turki, sehingga Turki menjadi salah satu penghasil kopi terbesar di dunia. Selanjutnya, kopi dibawa ke Amerika Utara pada abad ke-17 oleh para imigran Eropa.

 

Di awal abad ke-18, kopi menjadi komoditas yang sangat penting di seluruh dunia. Perdagangan kopi berkembang pesat, dan banyak negara mulai mengimpor biji kopi dari Afrika dan Amerika Selatan. Pada saat itu, banyak negara seperti Brazil, Kolombia, Ethiopia, dan Indonesia menjadi penghasil kopi terbesar di dunia.

 

Saat ini, kopi telah menjadi salah satu minuman yang paling populer di dunia. Ada banyak jenis kopi yang berbeda, dari kopi hitam hingga kopi latte, dan kopi telah menjadi bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Selain itu, kopi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan, seperti meningkatkan energi, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi risiko beberapa jenis kanker dan penyakit jantung.

 

Meskipun begitu, produksi kopi juga telah menyebabkan banyak masalah lingkungan dan sosial di negara-negara penghasil kopi. Namun, dengan upaya dari pemerintah, produsen kopi, dan masyarakat, kita dapat memastikan bahwa kopi tetap menjadi minuman yang enak dan sehat bagi semua orang, sambil memperhatikan dampaknya pada lingkungan dan masyarakat.

 

6 Bahan  yang Sebaiknya Tidak Ditambahkan ke Kopi

 

Kopi menjadi salah satu minuman yang populer dan banyak dikonsumsi di berbagai penjuru dunia.

 

Secangkir kopi dapat dinikmati dengan kue atau camilan yang bisa menjadi pilihan bagi beberapa orang untuk menemani aktivitas pagi, siang, sore bahkan malam hari.

 

Selain dengan kue, kopi juga bisa dinikmati dengan berbagai cara. Tak jarang, orang menambahkan beberapa bahan untuk mengkreasikan minuman pahit tersebut agar lebih enak untuk dinikmati.

 

Terkadang, orang tidak berpikir panjang saat memasukkan bahan lain ke kopi selama itu bisa membuat kopi terasa lebih nikmat. Meskipun, ada beberapa bahan yang sebaiknya tidak ditambahkan ke dalam kopi karena bisa menyebabkan beberapa risiko kesehatan, seperti obesitas dan diabetes.

 

Lantas, apa saja bahan yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam kopi?

 

1. Kental manis

Dilansir dari Eatthis yang dikutip kompas.com, kental manis adalah salah satu bahan yang tidak sehat untuk ditambahkan ke dalam kopi.

Dua sendok makan kental manis mengandung 22 gram gula dan 130 kalori yang setara dengan jumlah kandungan gula dalam sebatang cokelat.

Jika ingin menambahkan susu, cobalah untuk memilih alternatif lain dengan menggunakan susu tanpa tambahan gula.

2. Krimer

Pembuatan krimer dalam kemasan umumnya menambahkan aditif sintetis sebagai pengawet. Salah satu zat aditif yang paling umum digunakan adalah natrium fosfat.

Meskipun natrium fosfat dianggap aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, namun natrium fosfat tetap merupakan zat aditif yang perlu diawasi karena memiliki hubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Pusat Sains untuk Kepentingan Umum (CSPI) juga memasukkan natrium fosfat ke dalam daftar zat tambahan yang harus dikurangi. Ini menunjukkan bahwa zat tersebut tidak beracun, tetapi dalam jumlah besar mungkin tidak aman atau menyebabkan gizi buruk.

3. Gula pasir

Laporan Tren Data Kopi Nasional 2020 dari Asosiasi Kopi Nasional menemukan bahwa 40 persen orang Amerika menambahkan beberapa jenis susu dan pemanis ke dalam minuman kopi mereka.

 

Meskipun gula pasir tidak berbahaya, namun jika dikonsumsi terlalu sering dengan jumlah yang banyak, maka akan menyumbang 42 persen dari rata-rata kalori harian.

 

Sehingga, konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan beberapa risiko kesehatan mulai dari obesitas, diabetes, hingga masalah jantung.

 

4. Pemanis buatan

Dikutip dari Times of India, saat mengonsumsi kopi, sebaiknya tidak menambahkan pemanis buatan. Hal ini karena pemanis buatan mengandung kalori ekstra yang bisa menyebabkan penambahan berat badan dan risiko obesitas.

 

Pemanis buatan seperti sakarin, sukralosa, dan aspartam, secara signifikan dapat memengaruhi bakteri usus di saluran pencernaan dan dapat menyebabkan intoleransi glukosa dalam jangka panjang, yang membuat orang berisiko terkena diabetes tipe 2. 

 

Selain itu, Harvard Health merangkum penelitian yang menemukan bahwa konsumsi pemanis buatan secara teratur dapat menyebabkan meningkatnya konsumsi makanan buatan yang rendah gizi, sarat gula, dan tinggi kalori.

 

5. Sirup berasa

Perlu diketahui, bahwa kopi yang memiliki rasa tambahan seperti vanilla, hazelnut, dan karamel, kebanyakan rasa-rasa tersebut berasal dari sirup buatan yang memiliki kandungan gula yang tinggi.

 

Menambah sirup berasa dapat meningkatkan kadar gula dari minuman kopi hingga berkali lipat yang membahayakan tubuh. Ini juga bisa menyebabkan penambahan berat badan dan berbagai penyakit lainnya.

 

6. Krimer non susu

Dilansir dari Doylestownhealth, krimer non susu adalah salah satu bahan yang sebaiknya tidak ditambahkan ke dalam kopi. Ini karena bahan utamanya yang berupa padatan sirup jagung dan minyak sayur yang terhidrogenasi sebagian.

 

Sirup jagung memiliki gula dan kalori kosong, sedangkan minyak terhidrogenasi adalah lemak trans yang dikaitkan dengan penyakit jantung dan diabetes.

Anda bisa menambahkan susu rendah lemak atau susu almond untuk creamer alami yang lebih menyehatkan.

Nah dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa meminum kopi sesuai petunjuk baik maka selain kesehatan juga mendapatkan kehangatan. Paling tidak mengobrol dengan kolega, kerabat memberikan kenikmatan tersendiri.