Dua Peristiwa Bikin Tepuk Jidat, Gegara Pipis di Pinggir Lapangan Pemain Ini Diganjar Kartu Merah: Siswa SMA di Makassar Dikeroyok di Sekolah Eee Bukan Dilerai Gurunya Malah Merekam

(Foto: Juventus FC via Getty Images/Daniele Badolato - Juventus FC)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Dua peritiwa menurut redaksi media ini terbilang unik dan menarik dan teramat sayang jika dilewatkan begitu saja. Nah berikut ini dua kejadian yang membuat kita tepuk jidat. Simak yuk

Pertama seorang pemain mendapat kartu merah usai pipis sembarangan di pinggir lapangan. Ia pun tak jadi masuk lapangan, padahal sedang dipersiapkan menggantikan rekannya.

Peristiwa ini terjadi di laga Serie C Liga Italia antara Piacenza melawan Lecco, Minggu (19/3/2023) lalu. Pelakunya adalah Cristian Bunino, penyerang yang bermain untuk tim tamu.

Ceritanya, Bunino akan masuk ke lapangan di menit ke-76. Ia tengah bersiap-siap, sampai kemudian datanglah 'panggilan alam' tersebut. Bunino tak kuasa menahannya lalu melipir sebentar untuk buang air kecil diam-diam.

Rupanya, tulis detik.com, aksinya itu tertangkap basah oleh salah satu ofisial pertandingan. Tanpa ampun, pemain 26 tahun itu langsung diganjar kartu merah. Bunino batal main, dan laga berakhir imbang tanpa gol.

Pelatih Lecco, Luciano Foschi menilai hukuman untuk anak asuhnya itu terlalu kejam. Namun ia tak bisa berbuat apa-apa karena aturannya memang demikian.

"Aturannya memang begitu dan harus diterapkan, namun saya berharap ofisial pertandingan bisa menggunakan akal sehat karena dia tidak merugikan siapa pun dan tak ada yang melihatnya," ujar Foschi kepada La Gazzetta dello Sport, dikutip ESPN.

"Saya berharap dia hanya diberi kartu kuning, tapi wasit tak membuat kesalahan. Dan Bunino? Menurut saya, dia bahkan tak tahu apa yang akan terjadi," jelas Foschi.

Bunino pernah memperkuat Juventus U-23 dan mencetak 9 gol dalam 33 laga. Ia bisa dibilang merupakan pemain musafir karena sering berpindah klub dan jarang bertahan lama. Semasa belia, ia pernah tampil dua kali bersama Italia U-19, mencetak satu gol.

Malah Merekam 

Berita kedua yang membuat kita tepuk jidat, yakni dilaporkan video pengeroyokan terhadap seorang siswa SMAN 11 Makassar berinisial GDR (17) viral di media sosial. Pengeroyokan itu dilakukan oleh teman-teman korban dan direkam oleh gurunya sendiri. Diketahui guru tersebut tidak berusaha menghentikan pengeroyokan tersebut. Malah dengan santai sang guru merekam pengeroyokan itu dengan ponselnya. 

Kepala Polsekta Tamalate, Kompol Tahir yang dikonfirmasi menegaskan, jika pihaknya sementara menyidik kasus pengeroyokan tersebut. Saat ini, penyidik baru menetapkan seorang tersangka. 

"Ini sementara dilakukan gelar perkara. Baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Untuk sementara motif pengeroyokan disebabkan masalah internal sekolah," katanya, seperti dilansir kompas.com, Selasa (21/3/2023). 

 Ayah GDR, Idiamin Sartian yang tak terima anaknya dikeroyok melaporkan kasus tersebut ke Polsekta Tamalate. Idiamin mengatakan, akibat pengeroyokan itu, anaknya lebam di tubuhnya. 

Dia pun mengecam pihak SMAN 11 Makassar yang tidak memberikan informasi penyebab anaknya dikeroyok. "Tidak ada satu pun siswa maupun guru sekolah memberikan informasi. Sampai akhirnya saya mendapatkan video pengeroyokan itu dan akhirnya viral," katanya. 

Idiamin menjelaskan, pengeroyokan tersebut terjadi Jumat (18/3/2023), saat korban hendak pulang. Korban kaget melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya. "Saat itu anak saya hendak pulang, ia melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya. Anak saya berusaha menghindar saat dipanggil oleh pelaku. Namun korban yang berusaha menghindar tiba-tiba dipegang pelaku seketika itu dikeroyok," ungkapnya. 

Idiamin membeberkan, jika kejadian pengeroyokan oleh kakak kelas tidak hanya menimpa anaknya, tetapi ada korban lainnya. "Tidak hanya anak saya yang jadi korban pengeroyokan dilakukan oleh kakak kelasnya, tapi ada pula rekannya yang lain," bebernya.***