Pemuda Kendari Jadi Tentara AS, Kok Bisa? Begini Cerita Kakak Ipar

(dok:istimewa/TribunnewsSultra.com))

JAKARTA (SURYA24.COM) - Unggahan video bernarasi anak Kendari dilantik menjadi tentara Amerika Serikat (AS) viral di media sosial. Video itu diunggah channel YouTube bheny pangaibali dan akun TikTok @bheny.kendari beberapa waktu yang lalu.

 "Anak Kendari kau lihat, di barisan depan tentara Amerika, bangga anak Kendari. Satu-satunya anak Kendari yang jadi tentara Amerika," ujar perekam video. Belakangan diketahui, pemilik akun TikTok @bheny.kendari adalah sang kakak ipar yang bernama Samuel Benihin Pangaibali seperti dilansir kompas.com

. Video yang diunggah menunjukkan momen ratusan tentara berbaris di lapangan. Samuel bersama warga lainnya turut menyaksikan momen saat ratusan tentara tersebut berbaris di sebuah lapangan. Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah disaksikan lebih dari 71.000 kali pengguna TikTok. 

Lantas, bagaimana cerita adiknya bisa lolos menjadi tentara AS? Cerita kakak ipar Samuel mengatakan, anak Kendari yang menjadi tentara AS itu adalah adik iparnya bernama Benaia Manasye Lintjewas (22). 

Benaia, kata dia, lahir di Rumah Sakit (RS) Korem Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2001. Benaia kecil pernah bersokalah di Taman Kanak-kanak (TK) Adhyaksa XII. Keluarga Benaia menetap selama 11 tahun di Kendari sebelum akhirnya memutuskan pindah ke AS lantaran tugas sang ayah.

 "Jadi bapaknya Benaia itu pendeta, terus dipanggil tugas memimpin gereja di Amerika. Mereka pun pindah ke Amerika semuanya," ujar Samuel, saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (22/3/2023) malam. 

Seiring berjalannya waktu, Benaia melanjutkan pendidikannya di University of Maryland dengan mengambil jurusan Teknologi Informatika (TI). Menurut Samuel, Benaia tak pernah mengutarakan keinginannya untuk bekerja di dunia militer, apalagi menjadi seorang tentara. Namun, sekitar enam bulan yang lalu, Benaia justru mengabarkan kepada keluarga bahwa dirinya telah mendaftar tentara AS.

 "Jadi awal mulanya itu kita juga tidak tahu, dia emang gak ada niat buat daftar tentara, tiba-tiba bilang, 'saya daftar tentara'. Karena setahu kami kan dia enggak berminat dunia militer," ujarnya. Samuel menceritakan, ketika berkuliah di University of Maryland, adik iparnya itu mendapat beasiswa.

Benaia sosok yang cerdas Ia pun mengakui bahwa Benaia sebagai sosok yang cerdas. "Dia di situ juga dapat beasiswa. Karena di Amerika kan orang kuliah itu gak sembarang, antara dua doang, kalau enggak kaya ya pintar. Emang adikku ini otaknya di atas rata-rata," paparnya. 

Menurut Samuel, hanya ada dua kemungkinan untuk bisa menjadi tentara AS. Pertama, orang tersebut harus warga negara AS. Kedua, harus memiliki green card. "Dan adikku itu ada green card. Green card itu semacam izin tinggal di Amerika, bahwa dia itu terdaftar di Amerika sebagai waga yang menetap dan tinggal di Amerika. Tapi haknya tidak seperti warga negara Amerika, kayak mencoblos presiden, enggak," ujarnya.

Serangkaian tes telah dilalui Benaia untuk menjadi tentara AS dan hasilnya pun diumumkan. Samuel menuturkan, adik iparnya mendapatkan nilai tertinggi, yakni 97 dari skala 100. Pendidikan US Army dilakukan di Fort Jackson, South Carolina, AS dalam jangka waktu enam bulan.

 "Pendidikan basic training 3 bulan, terus pendidikan penjurusan 3 bulan, jadi total 6 bulan," terang Samuel. 

Setelah itu, Benaia dilantik menjadi tentara AS atau US Army pada 15 Maret 2023. "Jadi pada saat mendaftar itu dia (Benaia) belum warga negara (Amerika), setelah daftar ya kewarganegaraannya langsung terganti," kata Samuel.***