Kisah Horor Mahasiswi Masuk Pintu Dunia Lain di Indekos, MERINDING!

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Pernahkah Anda terpikirkan, ketika menghuni indekos tapi malah masuk ke dunia lain? Inilah salah satu cerita mistis yang dialami oleh seorang perempuan yang menemukan gerbang menuju dunia lain dari dalam lorong indekosnya.

 

Pengalaman mistis ini berdasarkan salah satu kiriman cerita horor dari seorang subscriber kanal YouTube Nadia Omara. Kemudian Nadia Omara menceritakan kembali kisah tersebut dalma sebuah video yang diunggahnya dalam kanal YouTubenya.

Melansir suara.com, subscriber yang bercerita itu adalah Dian yang berasal dari Sumatera barat.

Di dalam ceritanya, ia mengaku pernah berada di dunia lain setelah menghuni sebuah indekos yang ternyata memiliki banyak misteri.

Cerita ini dialami Dian saat ia masih menjadi seorang mahasiswa. Jauhnya tempat Kuliah dengan rumahnya, membuat ia harus tinggal di sebuah indekos. Bersama sepupunya, ia tinggal di indekos yang terletak di pusat kota.

Indekos tersebut memiliki fasilitas yang memadai, kebersihannya terjaga, serta harganya yang murah. Indekos ini diperuntukan hanya untuk perempuan, diperkiraan harganya hanya 250 ribu rupiah. Pemiliknya ialah pasutri yang sudah lanjut usia.

 

Dian yang tidak memiliki sensitifitas terhadap hal-hal mistis, namun saat menghuni indekos tersebut mengalami banyak kejadian aneh.

Kejadian pertama kalinya terjadi di hari Minggu, pukul 11 siang. Dian dan salah satu penghuni kos lain, Dini, siang itu melakukan kegiatan memasak.

Setelah masakan siap dimakan, keduanya tidak langsung memakannya. Melainkan mereka beranjak ke kamar Dini untuk tidur.

Tiba-tiba Dian terbangun lalu melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda tanpa membangunkan Dini. Ia mencuci pakaian, menjemur, hingga berinteraksi dengan penghuni kos lainnya.

Dirasa lapar, ia pun hendak membangunkan Dini di kamarnya. Betapa terkejutnya ia, saat membuka pintu kamar Dini, Dian menemukan dirinya masih terlelap di sebelah Dini.

Dian yang kebingugan dan panik akhirnya pingsan tak sadarkan diri di depan pintu kamar Dini. Saat terbangun kembali, Dian berada di samping Dini.

Ia berpikir yang dialaminya barusan hanya sebuah mimpi. Maka dari itu, Dian membangunkan Dini untuk kemudian melakukan aktivitas bersama-sama. Anehnya, Dian mengaku apa yang lakukan sama persis dengan apa yang ia jalani di mimpi.

Dirasa pikiran-pikiran tersebut membuat dirinya tidak nyaman, ia pun bergegas ke pantai dengan niat menenangkan pikiran. Ia kembali ke indekos saat waktu menjelang maghrib. Saat melewati pintu demi pintu penghuni kos lain, ia tiba-tiba mendengar suara tangisan perempuan yang ternyata berasal dari kamar Tina.

Dian yang mendengarnya kemudian mendekat ke depan kamar Tina dan kemudian mencoba menenangkannya dari luar. Tina yang menyadari kehadiran Dian menjawab pertanyaanya dengan jawaban yang membuat Dian bergidik ngeri.

“Masuk aja dek, mau kan adek nemenin kakak selamanya? kakak mau bunuh diri aja, kakak ga sanggup lagi,” ucap Tina dari dalam kamar, sebagaimana diceritakan Dian melalui Nadia Omara.

Setelahnya, terdengar suara berisik barang-barang jatuh berserakan dari dalam kamar Tina. Dian yang panik, segera menghampiri kamar Nitha.

Nitha yang diberitahu bahwa rekannya ingin bunuh diri, langsung terkejut dan bersama-sama menghampiri kamar Tina. Keduanya berusaha membuka pintu kamar Tina yang terkunci.

Sampai suatu ketika Dian tersadar bahwa pintu tersebut terkunci dari luar, yang berarti penghuni sedang tidak berada di dalam kamar.

Keduanya tercengan dan akhirnya memutuskan untuk menenangkan diri. Di malam harinya, masih di hari yang sama. Dian yang tidak bisa tidur kemudian pindah ke kamar sepupunya, Fina. Di dalam kamarnya, sudah ada Farah yang ikut tidur juga.

Singkat cerita, ketika malam semakin larut, Dian ingin buang air kecil. Kamar mandi yang berada di luar kamar mengharuskan Dian berjalan melewati Lorong yang letaknya seperti huruf L.

Saat hendak berbelok diujung Lorong, betapa terkejutnya ia saat menemukan bahwa suasana indekos tiba-tiba terdapat akar-akar besar.

Dian yang terkejut berniat tidak melanjutkan perjalanannya, namun karena sudah kebelet, ia pun melanjutkan perjalanan menuju toilet tanpa menghiraukan suasana lorong yang ditumbuhi akar.

Keterkejutan Dian tidak berakhir disitu, saat memasuki toilet, suasana toilet tiba-tiba berubah seperti toiler jaman dahulu yang masih menggunakan bilik. Dian yang kebelet tidak menghiraukannya dan segera menuntaskan hajatnya.

Saat keluar dari toilet, ia menemukan bahwa suasana kos yang seharusnya malam hari berubah menjadi sore hari. Bukannya terkejut atau takut, justru ia merasa tenang dan bahagia akan suasana tersebut.

Mendengar banyaknya suara-suara orang berinteraksi, ia pun melanjutkan langkahnya untuk melihat keluar ke sekeliling kos. Ternyata, ada pemukiman jaman dahulu beserta para manusia-manusianya juga.

Dian yang tertarik untuk melihat-lihat melanjutkan perjalanannya dan sampai suatu ketika ada seorang penjual gerobak mendatanginya, sembari memperingatinya.

 

“Jangan jauh-jauh mainnya, nanti kamu lupa jalan pulang,” ucap penjual tersebut sembari tersenyum kemudian perlahan mundur.

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas langit, yang kemudian saat itu juga suasana yang tadinya menenangkan berubah menjadi malam yang gelap.

Dian yang mulai ketakutan, kembali ke indekosnya dan menemukan sudah banyak orang berjejer di halaman indekosnya sambil memakan daging seorang manusia.

Karena ketakutan, Dian berteriak meminta tolong, yang malah memancing perhatian manusia-manusia tersebut. Ia pun kemudian dikejar-kejar oleh sekelompok manusia yang berjalan merangkak.

Dian berlari menuju lorong di dalam indekosnya, menurut pengakuannya, lorong tersebut terasa sangat panjang dan tidak berujung, Hingga akhirnya, sampailah ia di depan pintu kamar Fina.

Ketika pintu dibuka, Dian dikejutkan kembali dengan melihat pemandangan dirinya memakan pecahan kaca dan disampingnya ada Fina dan Farah yang menangis ketakutan akan ulahnya.

Dian yang terkejut, lalu berteriak-teriak kembali meminta perhatian dari ketiga orang tersebut. Kemudian, Dian yang sedang jongkok memakan pecahan kaca meliriknya dan menjawab teriakannya.

“Eh udah pulang,” ucap Dian yang sedang berjongkok.

Singkat cerita, Dian kemudian terbangun dan disekelilingnya sudah ada Ustadz beserta pemilik indekos dan penghuni lainnya. Akhirnya, ia direkomendasikan untuk menjalani ruqyah.

Mendapat suruhan tersebut, ia memutuskan kembali ke kampung halamannya dan berencana melakukan ruqyah didampingi orang tuanya.

 

Ternyata, saat ia kembali ke rumahnya, kehidupannya tidak mengalami keanehan yang membuatnya tidak jadi mendapat ruqyah.

Karena dirasa sudah tidak merasakan gangguan apapun, ia memutuskan untuk kembali ke indekosnya setelah seminggu berada di rumahnya sendiri.

Malam itu, Dian tertdur bersama ibu dan adiknya. Hingga suatu ketika, Ibu Dian terbangun dan menyadari hilangnya Dian.

Dian hilang bak ditelan bumi, anehnya pintu rumah beserta gerbang masih terkunci dari dalam. Semua penghuni rumah dibangunkan untuk mencari, namun tetap hasilnya nihil.

Keluarganya pun memutuskan melakukan pencarian di luar rumah dibantu oleh warga setempat, karena tak kunjung ditemukan, pencarian pun direncanakan untuk dilanjut keesokan harinya.

 

Namun, tiba-tiba datang seorang marbot masjid yang memberitahu bahwa ia mendengar samar-samar suara seorang perempuan meminta pertolongan dari samping sungai yang berada di sebelah masjid.

Ternyata benar saja, ada Dian yang tertutup matanya sedang berada di dalam kungkungan sebuah bamboo di sebrang sungai sebelah masjid.

Proses penyelamatan pun sempat terkendala karena sulitnya menjangkau area tersebut, hingga akhirnya Dian berhasil di selamatkan pagi harinya dan kemudian di bawa ke rumah sakit untuk penanganan lanjutan.

Menurut pengakuan Dian, di dalam mimpinya, ia seperti dibawa menuju jalan setapak dan kemudian berakhir di dalam kunkungan bambu.

Usut punya usut, ternyata penyebab Dian mengalami hal mistis seperti ini dikarenakan pemilik indekos yang dihuninya memiliki turunan ilmu hitam dari keluarganya. Setelah apa yang terjadi pada Dian, membuat penghuni lainnya memutuskan untuk pindah dari indekos tersebut.

Hingga kini, kabar terakhir di tahun 2022, pasutri pemilik indekos tersebut dikabarkan telah meninggal dunia.***

Sumber Foto: Tangkapan layar Youtube/ Nadia Omara