Mengapa Masjid Memiliki Menara? Ternyata Begini Penjelasannya

Ilustrasi (dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM) Menara di masjid adalah salah satu elemen penting dari arsitektur masjid. Menara biasanya terletak di sisi depan masjid dan menjadi ciri khas yang sangat dikenal dalam arsitektur masjid. Menara memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks masjid. Berikut adalah beberapa fungsi menara di masjid:

Dirangkum dari berbagai sumber, di tanah air  sudah lazim adanya sebuah menara masjid dengan ukuran dan motif desain yang unik yang tentunya diperuntukan untuk memberikan kesan estetika. Selain memberikan kesan estetika, peranan dari sebuah masjid juga sebagai pemberian Informasi akan masuknya waktu sholat atau Informasi lainya yang berkaitan dengan keagamaan. Sehingga dengan adanya Menara masjid ini, diharapkan mampu meningkatkan semangat Jemaah dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT. 

Sebuah Menara masjid biasanya mempunyai bangunan yang menjulang tinggi dan ditempatkan di sisi sudut samping masjid. Penempatan Lokasi menara masjid tersebut akan memberikan kesan menarik dan tidak monoton sebab dengan adanya Menara masjid juga masjid akan tampak lebih indah. 

Menara masjid istiqlalFungsi Menara Masjid Tak Sebatas Sebagai Pengeras Suara

Melihat dari fungsi menara masjid itu sendiri yaitu tidak sebatas hanya sebagai pengeras suara saja dan mengumandangkan azan ketika waktu sholat telah tiba, ada juga beberapa menara masjid yang berfungsi sebagai menara pandang. Maka secara tidak langsung, disini menara memiliki peranan atau fungsi ganda, menara pandang biasanya terdapat hanya dibeberapa wilayah, khususnya masjid yang berada dekat dengan pelabuhan atau tepi sungai. 

 

Salah satu contoh masjid yang mempunyai menara ganda yaitu Masjid Ribbat Shushah di Tunisia. Di dalam menara masjid ini diberikan atau diletakan alat pengeras suara sebagai salah satu metode agar panggilan azan atau waktu sholat telah tiba yang diharapkan mampu menjangkau area yang lebih luas. Menara pada masjid ini juga di bentuk seperti mercusuar, dimana fungsinya sebagai menara pandang. 

Di dalam menara ini dibuat dengan sangat kokoh berbeda dengan menara masjid lainya yang biasanya hanya berbentuk ramping. Masjid Ribbat Shushah yang terletak di dekat dengan pelabuhan memanfaatkan menara masjid bukan hanya sekadar pemberi sinyal waktu masuknya sholat melainkan juga sebagai mercusuar. 

Kemudian di Indonesia sendiri, terdapat menara masjid yang mempunyai peranan ganda seperti di Tunisia. Salah satu contohnya ada Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang berada di Kota Semarang. Menara masjid ini memberikan bentuk dan desain denga ketinggian mencapai 99 meter, hal ini dimaksudkan dengan Asmaul Husna yaitu Nama – Nama Alloh SWT. Menara masjid ini juga dilengkapi dengan adanya teropong bintang. Dari sini kita dapat melihat hamparan ibu kota Jawa Tengah dengan laut berwarna biru. 

Pada zaman Rasullah, Nabi Muhammad SAW, para arsitek masjid memang belum dilengkapi dengan adanya menara. Namum dengan seiring perkembangan zaman, menara masjid sudah menjadi bagian dari sebuah masjid. Dalam proses pembangunan menara itu sendiri juga berbeda – beda. Terdapat masjid dengan menara yang meyatu dengan bangunan masjid, ada pula yang di bangun secara terpisah dengan bangunan masjid.

Nah, berikut ini fungsi menara masjid

 Sebagai penanda waktu shalat

Salah satu fungsi utama dari menara di masjid adalah sebagai penanda waktu shalat. Di beberapa negara, menara masjid dilengkapi dengan jam yang menunjukkan waktu shalat. Adzan biasanya dikumandangkan dari menara masjid sebagai panggilan untuk shalat. Adzan biasanya diucapkan oleh seorang muadzin yang berada di atas menara, sehingga suara adzan dapat didengar dengan jelas di seluruh daerah sekitar masjid.

 

Sebagai tanda keberadaan masjid

Menara juga berfungsi sebagai tanda keberadaan masjid. Menara yang tinggi dan indah dapat menjadi daya tarik bagi orang yang lewat di dekat masjid. Menara yang indah dan megah dapat menjadi lambang kepercayaan dan kebanggaan bagi komunitas muslim setempat.

Sebagai tempat untuk azan

Menara juga berfungsi sebagai tempat untuk muadzin mengumandangkan azan. Muadzin yang berada di atas menara dapat mengumandangkan azan dengan suara yang jelas dan dapat didengar oleh orang-orang di sekitar masjid. Azan adalah panggilan untuk shalat dan menara merupakan tempat yang ideal untuk mengumandangkan suara azan dengan jelas.

Sebagai tempat pengawas

Menara juga berfungsi sebagai tempat pengawas. Di beberapa masjid, orang yang bertugas sebagai pengawas atau penjaga masjid biasanya berada di atas menara. Orang yang bertugas sebagai pengawas dapat melihat aktivitas di sekitar masjid dan memastikan keamanan masjid.

 Sebagai tempat belajar

Menara juga dapat digunakan sebagai tempat belajar. Beberapa masjid memiliki ruang belajar di atas menara. Ruang belajar ini biasanya digunakan untuk mengajar anak-anak tentang agama Islam. Ruang belajar di atas menara biasanya dilengkapi dengan fasilitas yang diperlukan untuk belajar seperti buku-buku, meja dan kursi.

Penanda Waktu Salat

Secara keseluruhan, menara di masjid memiliki banyak fungsi penting dalam konteks masjid. Menara tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu shalat, tetapi juga sebagai tanda keberadaan masjid, tempat untuk mengumandangkan azan, tempat pengawas, dan tempat belajar. Menara merupakan bagian integral dari arsitektur masjid dan memberikan nilai estetika yang penting bagi bangunan masjid.

Pusat Perhatian

Selain itu, menara juga memiliki nilai simbolis yang kuat bagi umat Muslim. Menara masjid melambangkan kepercayaan umat Muslim dalam Tuhan yang Maha Esa dan sebagai simbol keberanian dan keteguhan iman. Selain itu, menara juga dapat menjadi pusat perhatian pada momen-momen penting, seperti ketika umat Muslim berkumpul untuk melakukan ibadah bersama seperti shalat berjamaah atau saat merayakan hari besar agama.

Rekam Jejak Sejarah

Dalam sejarah Islam, menara masjid telah menjadi bagian penting dalam pembangunan masjid. Seiring waktu, menara masjid juga mengalami perkembangan dalam bentuk dan fungsi. Beberapa menara masjid kuno di beberapa negara masih dapat dilihat hingga saat ini, seperti Menara Kudus di Indonesia atau Menara Masjid Samarra di Irak.

Bahkan dari gaya aritektur menara itu bisa ditebak menara itu dipengaruhi budaya dari Negara mana apakah itu timur maupun barat.

Namun, meskipun menara masjid memiliki banyak fungsi penting dalam konteks masjid, namun perlu diingat bahwa fungsi utama dari sebuah masjid adalah sebagai tempat ibadah bagi umat Muslim. Oleh karena itu, meskipun menara menjadi bagian penting dalam arsitektur masjid, namun tidak boleh mengganggu tujuan utama dari sebuah masjid.

Sebagai Mercusuar di Daerah Dekat Pelabuahan

Di dalam pembuatannya, ternyata menara masjid juga dapat di fungsikan atau peranannya dapat di jadikan sebagai mercusuar. Mercusuar merupakan sebuah menara tinggi yang berada di daerah deket pelabuhan atau laut yang di fungsikan sebagai pemberi sinyal atau tanda.

Dengan adanya menara masjid yang mempunyai peranan sebagai mercusuar, maka di harapkan kan menimbulkan dampak yang baik bagi masyarakat lingkungan sekitar atau kapal yang ingin berlabuh di daerah tersebut. Dengan kata lain maka hubungan antara masjid dan menara tidak dapat di pisahkan. Sebab dengan adanya menara mercusuar berarti terdapat masjid di dekatnya, sehingga hal ini dapat menjadi suatu hal yang positif bagi siapapun yang ingin beribadah, bias langsung menuju ke masjid yang dekat dengan menara mercusuar tersebut.

Sebagai Pemberi Kesan Estetika Sebuah Masjid

Seperti yang kita tahu bahwa baik masjid dan menara masjid memang keduanya sudah tidak dapat dipisahkan. Sebuah menara masjid bukan hanya di fungsikan sebagai tempat pemberi sinyal masuknya waktu sholat ataupun berperan ganda seperti di jadikan sebagai menara mercusuar yang di fungsikan untuk pemberi sinyal kepada seluruh kapal yang akan berlabuh.

Peranan sebuah menara masjid ternyata juga dapat di jadikan sebagai pemberi kesan estetika. Estetika dalam masjid berarti keindahan, dengan adanya menara masjid maka keindahan akan sebuah masjid akan cenderung terlihat, sebab menara yang di bangun dapat berada di atas masjid atau menyatu dengan masjid atau di bangun di sebelah pojok masjid itu sendiri.

Tradisi Daerah

Memang kebanyakan masjid memiliki paling tidak satu menara di depan bangunan utamanya. Ada juga yang memiliki banyak menara yang menjulang di sekitar bangunan utama masjid. Masjid memang sejatinya tidak memiliki aturan khusus dalam arsitekturnya, selama orang yang shalat di dalamnya menghadap ke kiblat Mekkah dan digunakan sesuai fungsinya. Masjid antara lain digunakan untuk beribadah, belajar, dan berlindung. 

Dikutip dari kompas, tradisi daerah, adalah yang biasanya memengaruhi arsitektur masjid serta waktu dan tempat pembangunannya. Ini menyebabkan gaya, tata letak, dan dekorasi masjid bisa sangat bervariasi.

 Meski demikian, masjid memiliki fungsi yang sama sebagai tempat ibadah sehingga pasti ada fitur arsitektur tertentu yang dimiliki berbagai masjid seluruh dunia, seperti kubah dan menara. Lalu, apa alasan masjid memiliki menara?

Dilansir dari Smart History, masjid umumnya memiliki menara yang berdekatan atau melekat pada bangunan utama masjid. Menara memiliki bentuk yang berbeda, dari menara spiral hingga menara berbentuk seperti pensil. 

Menara masjid dapat menjadi pengingat yang kuat dari sisi visual atas keberadaan agama Islam. Namun, bukan itu alasan keberadaan menara masjid. 

Menurut Hindustan Times, menara masjid di masa lalu berfungsi menjadi tempat muazin untuk mengumandangkan azan. Biasanya, menara ini sangat berguna di kota-kota dengan populasi sedikit tapi padat penduduk dan menyebar ke berbagai arah.

 Orang-orang dengan suara jernih akan memanjat menara masjid sebanyak lima kali sehari untuk mengumandangkan azan kepada umat Islam sebagai tanda masuknya waktu shalat. Karena posisinya tinggi, suara muazin ini akan mudah terdengar hingga berbagai wilayah yang lebih jauh. 

Digantikan teknologi 

Sayangnya, kemajuan zaman kemudian menghilangkan fungsi ini dari menara berkat keberadaan alat pengeras suara dari dalam masjid. “Namun seiring dengan perubahan zaman, mikrofon dan pengeras suara diperkenalkan sebagai kebutuhan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk serta polusi suara yang disebabkan oleh kendaraan, mesin, dan lain-lain yang meredam suara para muazin,” ujar Jameel Ahmad, profesor sejarah di Perguruan Tinggi Ishwar Sharan, India.

 “Pengeras suara tidak pernah menjadi bagian dari Islam, tetapi mereka dibutuhkan untuk membuat azan mencapai penduduk setempat. Sekarang, menara dibangun untuk tujuan simbolis dan sebagai arsitektur tradisional,” tambahnya. 

Saat ini, hampir semua muazin mengumandangkan azan dengan mikrofon, tidak lagi naik ke menara masjid. Alat pengeras suaranya yang justru dipasang di puncak menara tinggi.

Masjid dengan menara tertinggi di dunia Buku Rekor Dunia mencatat Djamaa el Djazaïr atau dikenal juga sebagai Masjid Agung Aljazair atau Masjid Agung Aljir sebagai masjid yang memiliki menara tertinggi di dunia. Masjid yang berada di Aljir, ibu kota Aljazair ini menjulang setinggi 264,3 meter di atas jalanan kota.

Masjid ini berdiri di kompleks keagamaan modern seluas sekitar 400.000 meter persegi. Bangunan ini memiliki ruang sholat seluas 20.000 m2 yang dirancang untuk menampung 37.000 jamaah.

 Karena dibangun sangat tinggi di area yang aktif secara seismik, menara ini dirancang untuk tahan terhadap gempa berkekuatan 9 skala Richter. Masjid yang dibangun pada 2012-2019 ini juga merupakan bangunan tertinggi di Afrika.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan, menara di masjid memiliki banyak fungsi penting dalam konteks masjid dan memiliki nilai simbolis yang kuat bagi umat Muslim. Oleh karena itu, peran menara dalam arsitektur masjid sangat penting untuk memenuhi kebutuhan spiritual umat Muslim dan untuk memperkuat jati diri masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan.***