Lurah Tanjung Penyembal Tak Mampu Menjembatani Pertemuan dengan Serikat Pekerja PT. STA

DUMAI (Surya24.com) - Pada hari Senin tanggal 29 Mei 2023, diadakan pertemuan serikat pekerja dan koperasi di Aula lurah Tanjung Penyembal. Dalam pertemuan tersebut, dinilai manipulatif dikarenakan adanya pro kontra kepentingan pribadi maupun kelompok. Forum tersebut difasilitasi oleh lurah Tanjung Penyembal, Ahmad, S.Sos dan LPMK Tanjung Penyembal, Khaidir selaku pembuka forum. 

Musyawarah forum tersebut sebenarnya bertujuan untuk mencari solusi terbaik dan merangkul semua serikat buruh yang ada di Sungai Sembilan pada khususnya. Forum tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari PT. STA, Ketua PAC Pemuda Pancasila Sungai Sembilan, dan beberapa tokoh lainnya. 

Namun dalam berjalannya forum, ada pihak yang tidak terakomodir sehingga forum tersebut dinyatakan bubar. 

Ketua SBKD Kota Dumai, Andi Roni Saputra mengatakan forum ini dinilai manipulatif, dikarenakan tidak menjunjung tinggi asas mufakat dan tidak mampu menampung aspirasi dari seluruh serikat yang hadir. 

“Saya selaku ketua SBKD unit PT. STA, tidak terima dengan adanya pro kontra dan terkotak kotak antara serikat pekerja dengan bagi bagi kepentingan yang menguntungkan sekelompok pihak saja. Forum tersebut juga adanya intervensi oleh sekelompok orang. Mestinya kita sebagai warga Sungai Sembilan tidak seharusnya ribut dan kisruh jika kita bisa mengakomodir semua kepentingan untuk kebersamaan. Kita harus mengedepankan kenyamanan investor yang berinvestasi di daerah kita ini agar mampu melibatkan dan menggunakan tenaga kerja tempatan.” katanya.

Ketua TKBM unit PT.STA, Syafrizal atau sering di sapa Picay juga mengatakan bahwa forum ini bukan tentang “bagi bagi kue” melainkan mengakomodir pekerja tempatan dari serikat atau koperasi yang hadir. "Terkait bagi-bagi kue tersebut bukanlah hak dari konsorsium yang diciptakan, melainkan hak dari manajemen PT. STA dan tidak menyudutkan salah satu pihak, karena saya merasa tersudutkan dalam forum tersebut,”ujarnya. 

Andi Roni Saputra pun menambahkan, mestinya selaku warga tempatan mengedepankan profesionalitas dalam persaingan bisnis ataupun pekerjaan. Selain itu juga memperkuat solidaritas dalam membangun kebersamaan untuk memberdayakan dan mempekerjakan masyarakat tempatan. Jika sejak dini masyarakat nya tidak bersatu, maka investor akan menilai tidak adanya profesionalitas masyarakat setempat. Oleh karena itu perlu membangun solidaritas yang kuat agar pihak investor merasa nyaman dan terbangunnya kerjasama antara perusahaan dan masyarakat disekitarnya. 

“Saya juga meminta kedepannya hadir dari pihak manajemen Perusahaaan PT. Sari Tani Agung ( STA ), agar dapat mendengar langsung kebutuhan dan keinginan dari masyarakat tempatan, tidak lagi di wakili oleh tokoh lainnya,”pungkasnya.(zakaria)