Ini 15 Ciri Depresi pada Anak anak dan Remaja yang Jarang Diketahui, Apa Saja? Berikut Tips Mengatasinya
JAKARTA (SURYA24.COM)– Seperti diketahui depresi adalah gangguan suasana hati yang secara negatif memengaruhi perasaan, cara berpikir, dan tindakan seseorang. Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus. Berisiko menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik. Baca juga: Apakah Depresi Bisa Menyebabkan Seseorang Meninggal Dunia? Lantas, apa itu depresi?
Dilansir dari Healthline dikutip dari kompas.com, depresi diklasifikasikan sebagai gangguan mood yang dapat digambarkan sebagai perasaan sedih, kehilangan, atau kemarahan.
Meskipun depresi dan kesedihan memiliki beberapa ciri yang sama, namun keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Depresi biasanya melibatkan kebencian terhadap diri sendiri atau merasa kehilangan harga diri, sedangkan kesedihan biasanya tidak sejauh itu.
Orang mengalami depresi dengan cara yang berbeda dan berpotensi mengganggu pekerjaan sehari-hari mereka, bahkan dapat memengaruhi beberapa kondisi kesehatan kronis.
Gejala umum depresi
Gejala depresi dapat sedikit berbeda tergantung pada jenisnya dan dapat berkisar dari ringan hingga berat. DIkutip dari laman Cleveland Clinic, gejala depresi secara umum adalah sebagai berikut:
Merasa sangat sedih
putus asa atau khawatir
Tidak menikmati hal-hal yang dulu mendatangkan kegembiraan
Menjadi mudah tersinggung atau frustrasi
Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau penurunan berat badan
Susah tidur (insomnia) atau tidur terlalu banyak (hypersomnia)
Memiliki sedikit energi atau sering merasa lelah Sulit untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, atau mengingat sesuatu. Mengalami masalah fisik seperti sakit kepala, sakit perut atau disfungsi seksual
Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, bahkan mengakhiri hidup.
Lalu, bagaimana dengan gejala depresi pada anak-anak dan remaja?
Gejala depresi pada anak-anak dan remaja secara umum mirip dengan orang dewasa, hanya ada beberapa perbedaan. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa ciri atau gejala depresi pada anak-anak dan remaja:
Gejala depresi pada anak-anak
Perasaan sedih
Mudah marah
Merasa khawatir Sakit dan nyeri
Enggan pergi ke sekolah
Kekurangan berat badan.
Gejala depresi pada remaja
Merasa sedih
Merasa marah atau mudah marah
Perasaan negatif dan merasa tidak berharga
Selalu merasa disalahpahami dan sangat sensitif
Terlalu banyak makan atau sering tidur
Menyakiti diri sendiri
Kehilangan minat dalam aktivitas normal
Menghindari interaksi sosial
Berpotensi mengonsumsi alkohol atau menggunakan narkoba. Penting untuk disadari bahwa terkadang merasa sedih adalah hal yang normal dalam menjalani kehidupan. Peristiwa menyedihkan dan menyakitkan bisa terjadi pada semua orang. Tetapi, jika Anda merasa sedih atau putus asa secara terus menerus, Anda mungkin mengalami depresi. Depresi dianggap sebagai kondisi medis serius yang dapat memburuk tanpa perawatan yang tepat. Segera hubungi dokter atau ahli dan berkonsultasi lebih lanjut, agar mengetahui kondisi dan penanganannya.
Tips Mengatasi Depresi Pada Remaja
Mengasuh anak remaja menjadi salah satu tantangan yang unik bagi orangtua, bisa dibilang gampang-gampang susah, ya Moms. Oleh karena itu, sebagai orangtua, tips mengatasi depresi pada remaja menjadi salah satu ilmu yang penting untuk diketahui. Seperti yang kita ketahui, pada umumnya emosi remaja belum stabil, cenderung berubah-ubah sehingga rentan terhadap stress dan depresi.
Nah, kira-kira apa saja hal yang bisa kita lakukan sebagai orangtua untuk mencegah para remaja dari depresi? Simak sebentar yuk Moms..
1. Bangun Kedekatan dengan Anak Remaja
Kedekatan dengan remaja? waduh… remaja jaman sekarang memang lebih sulit untuk didekati ya moms. Tapi jangan mundur dulu… Mommies punya banyak tantangan untuk membangun kedekatan dengan anak. Apalagi melakukan pendekatan pada remaja yang sedang depresi, bisa lebih sulit. Oleh karena itu, lakukan pendekatan dengan lembut dan persuasif, bukan dengan pemaksaan atau kekerasan.
Ajarkan anak-anak supaya terbiasa membagi perasaan secara terbuka pada orangtua agar beban mereka terasa berkurang. Bisa diawali dengan sekedar menanyakan kabar atau tawarkan tempat berbagi cerita kapan pun mereka siap. Mommies juga harus up to date dengan berbagai informasi di era millenial ini. Karena hal tersebut penting sebagai referensi untuk menghadapi remaja di masa kini, biar nggak dianggap kuno-kuno amat Moms… hihihi.
2. Yakinkan Anak Bahwa Mereka Tidak Sendirian
Ketika anak sedang merasa di titik terendahnya, tunjukkan kasih sayang dan kepedulian pada mereka. Beritahu mereka bahwa Mommies akan selalu ada untuk mereka.
3. Motivasi untuk Memperbanyak Aktivitas
Jika sudah berada di tahap stress menuju depresi, jangan biarkan mereka mengurung diri, Moms. Mengisolasi berpotensi memperburuk depresi dan membuat beban terasa lebih berat.
Bujuk mereka untuk keluar dari kamarnya dan melakukan aktivitas ringan bersama keluarga seperti olahraga, sekedar ngobrol sambil minum teh di ruang keluarga, atau banyak kegiatan lainnya.
4. Menerapkan Pola Hidup yang Sehat
Selain olahraga, jangan lupa untuk menyiapkan asupan makanan bergizi ya Moms, agar tubuh mereka selalu prima.
5. Hindarkan Para Remaja dari Konsumsi Alkohol dan Obat-obatan
Saat depresi, keinginan untuk menghindari perasaan yang kacau dan kalut seringkali muncul. Disitulah saat-saat yang rawan bagi mereka. Mereka bisa saja memiliki pikiran untuk merokok, atau bahkan mencoba alkohol dan obat-obatan berbahaya. Mommies perlu menghindarkan kedua hal ini, salah satunya dengan menjaga mereka untuk senantiasa mendekatkan diri dengan yang maha kuasa.
6. Berkonsultasi dengan Pihak Medis
Nah, saat buah hati mulai menunjukkan perilaku yang berbahaya, seperti keinginan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, sebaiknya Mommies segera minta bantuan kepada pihak medis, misalnya psikolog. Jangan malu atau sungkan untuk konsultasi karena dianggap negatif. Konsultasi dengan pihak yang tepat bisa membantu anak remaja dalam melewati masa sulitnya. Jadi kawal terus ya moms.. jangan sampai lolos!***