Kamu Type Pemalu? Ini Tips Sukses Wawancara Berikut 5 Cara Efektif Memberikan Kritik Membangun kepada Rekan Kerja

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Pernah merasa gagal dalam proses job interview? Sudah berapa job interview yang Anda jalani?  Tahapan job interview atau wawancara memang menjadi tahapan yang krusial untuk para job seeker atau pelamar saat sedang menjalani proses rekrutmen di sebuah perusahaan. Public speaking yang merupakan bagian dari soft skill menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan Anda diterima atau tidaknya di tempat kerja yang Anda lamar.

Mengutip femina.co.id, kemampuan public speaking masing-masing orang berbeda. Jika Anda termasuk kategori pemalu, mungkin public speaking bisa menjadi kendala Anda berkomunikasi saat job interview. Berikut rumus Tanya Puji Reaksi dari Vina A Muliana, Senior Associate Culture Measurement and Program Development MIND ID & Content Creator yang bisa membantu Anda untuk bisa percaya diri dan sukses dalam wawancara.

 1 Tanya

Saat wawancara, pihak HRD pasti akan menanyakan beberapa hal pada Anda. Usahakan Anda coba bertanya kembali, sehingga membuat percakapan open-ended dengan pewawancara. Hal ini bisa meningkatkan interaksi saat sesi wawancara.

2  Puji

Terapkan hal ini dengan sesekali menyebutkan nama pewawancara saat memberikan jawaban sehingga tercipta unsur pujian dan kedekatan dengan pewawancara. Alhasil chemistry antara kedua belah pihak bisa terbangun dengan baik.

3  Reaksi

Rumus yang terakhir wajib Anda gunakan. Pastikan gunakan kesempatan setelah wawancara untuk bertanya dan memberikan reaksi atas apa yang sudah didiskusikan sebelumnya.

 Selain rumus Tanya Puji Reaksi ini, berikut adalah trik untuk mengasah skills public speaking agar proses wawancara berjalan lancar, antara lain:

 1 Tarik nafas dan berikan afirmasi positif terhadap diri sendiri kalau Anda bisa dan mampu untuk berbicara. Berikan vibe positif agar apa yang Anda pelajari tidak terbuang sia-sia. 

2 Tatap mata secara langsung. Saat wawancara Anda harus terus menatap mata pewawancara. Ini akan memberikan sinyal bahwa Anda dalam keadaan yang percaya diri dan menghargai lawan bicara. 

3  Perbanyak baca buku agar koleksi kata-kata Anda semakin beragam dan bisa lancar menjawab pada saat tahapan wawancara. 

Kritik Membangun 

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan saat bekerja. Semua itu jadi proses belajar untuk menjadi lebih baik. Namun terkadang orang tidak sadar sudah melakukan kesalahan atau tidak tahu cara memperbaikinya, karena kurang informasi dan pengetahuan.

 

Sebagai rekan kerja ataupun atasan, kita perlu memberikan kritik dan saran supaya ia tidak mengulang kesalahan yang sama, hingga memengaruhi kinerja tim. Tapi, memberikan kritik kepada seseorang tidaklah mudah, meskipun sifatnya membangun. Soalnya, tidak semua orang paham bahwa kita bermaksud baik, bukannya ingin mengajak ribut.

Nah, supaya tidak menimbulkan ketegangan di kantor, coba terapkan 5 cara efektif memberikan kritik membangun ke rekan kerja berikut ini.

1 Lihat Situasi dan Kondisi

Kalau menurut Dan McCarthy, konsultan karier di The Balance Careers, hal terpenting saat memberi feedback adalah melihat keadaan terlebih dahulu. Sebaiknya jangan memberikan kritik di depan umum atau ketika kondisi rekan kerja sedang tegang. Hal ini malah mempermalukan dirinya dan kritik dari Anda disalahartikan jadi sesuatu yang negatif.

 Namun, Dan McCarthy juga menyarakan agar tidak menunggu terlalu lama untuk memberikan kritik dan saran. Karena, takutnya, bawahan atau rekan kerja bahkan sudah lupa kesalahan yang dia lakukan. Bisa juga Anda memberikan kritik secara privat sehingga Anda dan rekan kerja bisa leluasa untuk berdiskusi.

 2  Fokus dan Spesifik

Anda perlu fokus membicarakan masalah yang terjadi sehingga bawahan atau rekan kerja bisa paham letak kesalahannya. Tidak perlu membahas ulang kesalahan dia yang lain, karena hanya akan membuatnya bingung. Jika Anda memang perlu membahas hal lainnya, lakukan di waktu yang berbeda.

 Kellie Wong, Senior Content Marketing Manager di Achievers mengatakan perlu ada pembahasan yang spesifik agar rekan kerja atau bawahan Anda mengerti cara memperbaiki kesalahannya. Misalnya, berikan tip dan langkah-langkah detail tentang cara melakukan suatu pekerjaan. Dengan demikian, ke depannya Anda tidak lagi direpotkan oleh kesalahan yang sama yang dilakukannya.

 3  Dengarkan Pendapatnya

Melanie Whelan, CEO SoulCycle dalam wawancaranya dengan The New York Times mengatakan bahwa pemimpin yang baik harus bisa jadi pendengar yang baik juga, arena Anda perlu tahu akar permasalahan untuk bisa menemukan solusinya. Mungkin saja bawahan atau rekan kerja Anda punya alasan tersendiri yang membuatnya melakukan kesalahan tersebut. Penyebab inilah yang perlu dibenahi bersama.

 Jika dia merasa enggan memberitahukan masalahnya, coba yakinkan dia bahwa Anda memang tulus ingin membantu demi keberhasilan kerja tim. Dia juga perlu tahu bahwa tidak ada keinginan Anda untuk menjatuhkannya, apalagi membuatnya merasa malu karena tidak kompeten. Selama mendengarkan pendapatnya, usahakan untuk tidak menghakimi ataupun merendahkan dirinya.

 4 Cek Kemajuannya

Setelah sukses memberikan feedback, Anda juga perlu memastikan bahwa dia benar-benar berusaha memperbaikin kesalahannya. Secara rutin cek dan tanyakan perkembangan pekerjaannya. Jika masih merasa kesulitan, berarti ada saran tambahan yang perlu diberikan.

 Tetaplah bersikap profesional dan positif ketika Anda melihat dia masih belum sempurna melakukan pekerjaannya. Tidak perlu langsung memarahi atau menilai dia tidak mau berusaha. Karena tidak setiap orang memiliki kemampuan yang sama seperti Anda.

 5 Berikan Pujian

Dikutip dari Get Light House, Richard Branson, founder the Virgin Group mengatakan bahwa seorang pemimpin harus pintar memuji dan melihat potensi bagus dari orang lain. Jika Anda melihat dia benar-benar mau berusaha memperbaiki kesalahannya, berikan pujian yang tulus. Pujian ini akan membuatnya lebih semangat lagi dalam bekerja.

 Pujian juga membuat bawahan Anda merasa diperhatikan kemajuannya sehingga dia akan lebih percaya diri untuk menunjukkan kemampuannya. Tentu saja bawahan atau rekan sekerja yang penuh semangat akan menguntungkan bagi prestasi kerja tim Anda. ***