Jangan Asal Kirim Emoji Hati Merah Kalau Tidak Mau Tidur di Hotel Predeo dan Denda Rp99 Juta Kok Bisa? Bagaimana dengan Indonesia

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Pernahkah Anda mengirim pesan singkat dan merasa bahwa kata-kata saja tidak cukup untuk mengekspresikan perasaan atau emosi Anda? Tidak perlu khawatir, karena ada emoji untuk menyelamatkan hari Anda! Emoji, yang berasal dari bahasa Jepang "e" (gambar) dan "moji" (karakter), adalah bahasa visual modern yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia untuk mengungkapkan perasaan, emosi, dan ide dengan cara yang lebih menyenangkan dan ekspresif.

Asal Usul Emoji

Emoji pertama kali diciptakan oleh seorang insinyur Jepang bernama Shigetaka Kurita pada tahun 1999 untuk perusahaan telekomunikasi Jepang, NTT Docomo. Kurita berusaha menciptakan gambar kecil yang dapat digunakan sebagai ikon dalam pesan singkat. Ini adalah langkah awal dalam membawa bahasa visual ke dalam dunia digital.

Seiring berjalannya waktu, popularitas emoji meledak di kalangan pengguna smartphone di seluruh dunia. Pada tahun 2010, Unicode Consortium, sebuah organisasi yang mengatur standar karakter dan simbol dalam perangkat lunak, memasukkan sejumlah besar emoji ke dalam standar Unicode. Ini memungkinkan pengguna dari berbagai platform dan perangkat untuk melihat dan menggunakan emoji tanpa hambatan.

Mengungkapkan Emosi dengan Emoji

Emoji memiliki daya tarik universal karena dapat digunakan oleh siapa saja, tanpa memandang bahasa atau budaya. Setiap emoji mengekspresikan berbagai macam emosi, dari kebahagiaan dan kesedihan hingga marah dan kebingungan. Seiring dengan wajah senyum dan air mata, ada emoji untuk hampir semua emosi manusia yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Selain emosi dasar, emoji juga mencakup objek, hewan, makanan, dan benda-benda lainnya. Ini memungkinkan kita untuk menyampaikan pesan dengan lebih kreatif dan menyenangkan. Misalnya, Anda dapat menggunakan emoji bunga untuk menyampaikan ucapan selamat, emoji hati untuk mengekspresikan cinta, atau emoji kucing lucu untuk menghadirkan senyuman di wajah seseorang.

Dampak Sosial Emoji

Emoji telah mengubah cara kita berkomunikasi secara daring. Mereka telah menjadi bagian penting dari budaya internet dan membantu mengatasi batasan komunikasi tertulis. Dengan emoji, pesan singkat menjadi lebih ramah dan mudah dipahami. Mereka juga telah membantu mengurangi kesalahpahaman dalam komunikasi online, di mana niat dan ekspresi tidak selalu terlihat dengan jelas.

Emoji juga telah menjadi bagian dari identitas digital kita. Beberapa emoji telah menjadi simbol khusus bagi kelompok atau komunitas tertentu. Misalnya, emoji bendera negara atau ikon yang mewakili suatu identitas budaya.

Kritik dan Kontroversi

 

Meskipun emoji menjadi semakin populer, mereka juga menghadapi kritik dan kontroversi. Beberapa orang berpendapat bahwa penggunaan emoji dapat mengurangi kemampuan bahasa tulisan dan mengarah pada pemendekan komunikasi. Selain itu, beberapa emoji telah menjadi alat untuk menyampaikan pesan yang tidak pantas atau ofensif, mengakibatkan masalah dalam komunikasi yang seharusnya bersifat netral.

Penggunaan emoji yang tidak tepat atau tidak sesuai konteks juga dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam komunikasi formal. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memahami arti dan makna emoji sebelum menggunakannya.

Emoji Hati Merah

Emoji dapat menjadi ekspresi dalam bahasa dunia maya. Akan tetapi emoji di tiap negara ternyata bisa memiliki makna yang berbeda. Salah satunya adalah emoji hati merah. 

Jika di Indonesia emoji hati berwarna merah identik dengan cinta, beda halnya dengan Kuwait. Negara Timur Tengah itu menganggap emoji hati berwarna merah sebagai pelecehan kepada wanita.

Dikutip dari Gulf News, yang dilansir okezone.com, Minggu (6/8/2023), Kuwait mengikuti langkah Arab Saudi yang lebih dulu menerapkan aturan soal emoji hati merah sejak tahun lalu. Aturan di Arab Saudi menyebut bahwa mengirimkan emoji hati merah di WhatsApp bisa dianggap sebagai bentuk 'pelecehan'.

Namun demikian aturan akan berlaku jika orang atau korban telah melakukan laporan tuntutan hukuman.

"Gambar dan ekspresi tertentu selama percakapan online dapat menjadi pelecehan jika pihak yang merasa dirugikan mengajukan tuntuan hukum." kata anggota Asosiasi Anti-Penipuan Digital Arab Saudi, Al Moataz Kutbi.

Di Kuwait sendiri mengirimkan emoji hati merah kepada seorang gadis kini akhirnya dianggap sebagai pelecehan. Menurut pengacara Kuwait, Haya Al Shalahi, emoji tersebut dianggap sebagai kejahatan karena menjadi tawaran prostitusi. 

Tidak tanggung-tanggung, pelaku yang sembarangan mengirim emoji 'hati merah' kepada wanita bisa mendapatkan hukuman dua tahun penjara dan denda 2.000 dinar kuwait (sekitar Rp99 juta).

Namun seperti disinggung sebelumnya, hukuman berlaku jika memang penerima pesan merasa keberatan atas penggunaan emoji tersebut. Jika kedua belah pihak tidak ada yang bermasalah, maka hukuman tersebut tidak bisa terapkan.

Gunakan Emoji Sedih

Seperti diketahui emoji salah satu ekspresi yang sering digunakan saat berkomunikasi secara digital. Penggunaan emoji sangat sering digunakan di belahan dunia mana pun tak terkecuali di Indonesia.

Laporan emoji tahun ini menunjukkan bahwa meskipun emoji baru terus bertambah, tetap ada beberapa emoji yang menjadi favorit. Emoji ini sukses berada di posisi teratas bahkan selama bertahun-tahun.

Di tahun 2023 ini, text art yang paling populer adalah gambar jempol dengan tulisan “Like” serta gestur hati. Disusul emoji dinosaurus menangis, kucing dengan bunga, dan kucing dengan hati.

Tanpa berlama-lama lagi, berikut daftar emoji yang paling sering digunakan di berbagai negara, sebagaimana dihimpun dari Facemoji Keyboard, Jumat (4/8/2023).

- Emoji bendera: Emoji bendera banyak digunakan di Argentina, Spanyol, serta Italia. Tren ini tidak lepas dari perayaan Piala Dunia 2022 lalu yang menjadi pembicaraan sampai sekarang.

- Emoji tengkorak: Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat menempatkan emoji tengkorak dalam top 10 emoji mereka.

- Emoji celana: Emoji celana banyak digunakan di Kanada. Tidak hanya emoji celana, emoji pakaian lain juga menempati posisi teratas.

- Emoji hati: Meksiko, Rusia, dan Thailand memiliki dua emoji hati di top lima emoji terpopuler mereka. Ini menjadikan mereka sebagai negara yang cukup romantis.

- Emoji sedih: Indonesia menjadi satu-satunya negara yang tidak menempatkan emoji hati sebagai emoji favorit. Sebaliknya, emoji sedih menjadi emoji terbanyak digunakan di Tanah Air.

- Emoji senang: Emoji senang banyak digunakan di Spanyol, Prancis, Inggris, Italia, dan Rusia. Berdampingan dengan emoji senang, emoji pesta juga banyak digunakan di negara-negara tersebut.

Kesimpulan

Emoji adalah bahasa visual modern yang menyenangkan dan ekspresif. Mereka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari cara kita berkomunikasi secara daring. Dari komunikasi pribadi hingga media sosial, emoji membantu kita menyampaikan emosi, perasaan, dan ide dengan cara yang lebih kaya dan menyenangkan. Namun, penggunaan emoji haruslah bijaksana dan mempertimbangkan konteks agar komunikasi tetap jelas dan efektif.***