Penghargaan Bergengsi Ini Membuat Hitler Pernah Berang, Kok Bisa? Berikut 5 Kontroversial Seputar Nobel

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)- Penghargaan Nobel adalah salah satu penghargaan paling prestisius di dunia yang diberikan kepada individu atau kelompok yang telah berkontribusi secara luar biasa dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, sastra, dan perdamaian. Penghargaan ini dinamai sesuai dengan nama pendiri penghargaan tersebut, Alfred Nobel, seorang ilmuwan, penemu, dan filantropis Swedia. Artikel ini akan mengulas sejarah dan beberapa peristiwa signifikan dalam sejarah penghargaan Nobel.

Sejarah Penghargaan Nobel

Penghargaan Nobel pertama kali diberikan pada tahun 1901, empat tahun setelah kematiannya pada tahun 1896. Alfred Nobel meninggalkan sebagian besar kekayaannya untuk mendanai penghargaan tersebut, dengan maksud menghargai pencapaian luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra, dan perdamaian. Nobel sendiri dikenal sebagai penemu dinamit, tetapi selama hidupnya, dia sangat terlibat dalam ilmu pengetahuan, sastra, dan upaya perdamaian. 

Pada awalnya, penghargaan Nobel hanya diberikan dalam tiga kategori: Fisika, Kimia, dan Kedokteran. Namun, kemudian, penghargaan tersebut berkembang untuk mencakup Fisiologi atau Kedokteran dan Sastra.

Penghargaan Nobel dalam Ilmu Pengetahuan

Penghargaan Nobel dalam ilmu pengetahuan diberikan kepada individu atau kelompok yang telah melakukan penemuan atau penelitian yang menghasilkan kontribusi signifikan dalam bidang fisika, kimia, atau fisiologi/kedokteran. Penghargaan ini telah diberikan kepada ilmuwan terkemuka sepanjang sejarah, seperti Albert Einstein, Marie Curie, dan lebih baru-baru ini, Roger Penrose dan Jennifer Doudna. Penerima Nobel Ilmu Pengetahuan diberikan medali emas, sertifikat penghargaan, dan hadiah uang.

Penghargaan Nobel dalam Sastra

Penghargaan Nobel dalam sastra diberikan kepada penulis atau penyair yang telah menghasilkan karya-karya luar biasa dalam bidang sastra. Sastra adalah salah satu bentuk seni yang paling kuat untuk menggambarkan kompleksitas manusia dan menggali makna dalam kehidupan. Beberapa penulis terkenal yang telah menerima Penghargaan Nobel dalam Sastra termasuk Gabriel García Márquez, Toni Morrison, dan Ernest Hemingway.

Penghargaan Nobel Perdamaian

Penghargaan Nobel Perdamaian mungkin merupakan kategori yang paling terkenal dari penghargaan tersebut. Ini diberikan kepada individu atau kelompok yang telah berkontribusi secara signifikan untuk mempromosikan perdamaian, mengakhiri konflik, dan memajukan hak asasi manusia. Beberapa tokoh terkenal yang telah menerima Penghargaan Nobel Perdamaian termasuk Martin Luther King Jr., Nelson Mandela, dan Malala Yousafzai.

Membuat Hitler Marah

Seperti diketahui Nobel Prize (hadiah Nobel) merupakan salah satu penghargaan internasional paling bergengsi. Dikutip dari laman resminya dilansir kompas.com, Nobel Prize adalah penghargaan internasional yang diselenggarakan oleh Yayasan Nobel di Stockholm, Swedia, dan berdasarkan kekayaan Alfred Nobel, penemu dan pengusaha Swedia. 

Nobel Prize didirikan ketika pengusaha Alfred Nobel meninggal dan mewariskan sebagian besar kekayaannya untuk pemberian hadiah di bidang fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra, dan perdamaian. 

Hadiah tersebut harus diberikan kepada mereka yang, pada tahun sebelumnya, telah memberikan kontribusi dan manfaat terbesar bagi umat manusia. 

Hadiah Nobel pertama kali diberikan pada tahun 1901 dan sejak itu menjadi salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia. Namun, terlepas dari semua itu, penghargaan ini tidak dapat terlepas dari dugaan skandal dan kontroversi. 

Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, berikut adalah beberapa skandal kontroversi Nobel Prize: 

  1. Konflik Kepentingan 

Pada 2008 Harald zur Hausen menerima hadiah untuk bidang fisiologi atau kedokteran atas penemuannya tentang virus papiloma manusia (HPV) dan kaitannya dengan kanker serviks.

Namun yang menjadi masalah, perusahaan farmasi AstraZeneca yang memproduksi vaksin HPV, termasuk yang mensponsori situs Nobel Prize. Selain itu, ada dua anggota panel yang memilih zur Hausen memiliki hubungan dengan AstraZeneca. 

Kondisi tersebut menimbulkan dugaan adanya konflik kepentingan. 

  1. Larangan Nobel Prize dari Hitler 

Penghargaan Nobel Prize menimbulkan kemarahan Hitler setelah jurnalis Jerman Carl von Ossietzky (seorang kritikus Hitler yang vokal) dianugerahi Nobel perdamaian tahun 1935. 

Hitler kemudian melarang semua warga Jerman menerima Hadiah Nobel dan menciptakan Penghargaan Nasional Jerman untuk Seni dan Sains sebagai alternatif. 

Akhirnya Richard Kuhn (1938, kimia), Adolf Butenandt (1939, kimia), dan Gerhard Domagk (1939, fisiologi atau kedokteran) terpaksa menolak penghargaan Nobel mereka. 

  1. Penolakan Jean-Paul Sartre dan Le Duc Tho Meskipun sebagian besar orang menganggap Nobel Prize sebagai suatu kehormatan besar, dua pemenang secara sukarela menolak penghargaan tersebut. Jean-Paul Sartre, yang menolak semua penghargaan resmi, tidak mau menerima hadiah Nobel sastra pada tahun 1964.

 Kemudian pada 1974, Le Duc Tho bersama Henry Kissinger, berbagi hadiah perdamaian atas upaya mereka mengakhiri Perang Vietnam. Namun Tho menolak untuk menerimanya, dengan mengatakan bahwa “perdamaian belum terjalin.” 

  1. Nobel Perdamaian Yasser Arafat

Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian pada 1994. Ia berbagi penghargaan dengan Yitzhak Rabin dan Shimon Peres dari Israel atas kerja mereka dalam Perjanjian Oslo, yang merupakan bagian integral dari proses perdamaian antara Palestina dan Israel. 

Namun, banyak kritikus yang mencatat bahwa ketika Arafat menjabat sebagai pemimpin Fatah, kelompok PLO terlibat dalam aksi terorisme. 

  1. Diskriminasi perempuan 

Sampai dengan tahun 2022, Nobel Prize telah diberikan kepada 960 orang dan 30 organisasi. Dari para pemenang, hanya ada 61 perempuan, sehingga beberapa orang berpendapat bahwa panitia hadiah mengabaikan perempuan. 

Salah satu kontroversi paling terkenal adalah Jocelyn Bell Burnell, yang menemukan pulsar pada tahun 1967 dan kemudian menerbitkan makalah bersama penasihatnya, Antony Hewish. 

Namun, hanya Hewish dan rekan lainnya, Martin Ryle, yang diberi Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1974 atas penemuan pulsar tersebut.***