Seputar Alquran dan Sains, Fenomena Keberadaan Gelombang Besar di Laut Dalam

Ilustrasi (Dok: Unsplash/Samuel Ferrara)

JAKARTA (Surya24.com) - Fenomena alam yang berlangsung di Bumi sangatlah beragam. Salah satunya, keberadaan gelombang yang sangat besar di laut dalam.

Laut sendiri, memiliki luas lebih banyak dibandingkan daratan yang ada di Bumi. Di dalam lautan, terdapat banyak kehidupan berupa ikan dan biota lainnya, begitu pula gelombang yang memiliki kekuatan cukup besar.

Kemudian, ilmu pengetahuan modern mepercayai kedalaman 200 meter di bawah laut tidak bisa ditembus oleh cahaya. Daerah ini, disebut afotik.

Melansir pkezone.com, yang berada di bawah 1.000 meter sudah tidak terdapat cahaya sama sekali. Hal ini, ternyata sudah lama diungkap oleh kitab suci Alquran.

Dirangkum dari buku Alquran vs Sains Modern, Ramadhani, dijelaskan bahwa selain gelap ternyata di bawah laut juga terdapat gelombang. Artinya, gelombang yang terjadi di laut tidak hanya terdapat di permukaan.

Sementara itu, fakta adanya kegelapan dan gelombang yang ada di laut dalam dikemukakan para peneliti pada 1900. Di dalam kitab suci Alquran, kegelapan dalam laut dan terjadinya gelombang dalam laut ini, dijelaskan dalam Surah An-Nur Ayat 40:

???? ?????????? ???? ?????? ????????? ?????????? ?????? ????? ???????? ?????? ????? ???????? ???????? ????????? ????????? ?????? ??????? ?????? ???????? ?????? ???? ?????? ????????? ?????? ????? ???????? ??????? ???? ??????? ????? ???? ???? ??????? ?

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun." (QS An-Nur: 40).

Profesor Durga Rao, ahli geologi kelautan yang juga guru besar di Universitas King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, mengatakan bahwa para ilmuwan sepakat dengan hal tersebut.

 

Guna meneliti kegelapan di laut dalam, ilmuwan tentunya dibantu dengan alat-alat modern. Pada kedalaman lebih dari 20–30 meter, manusia tidak akan mampu menyelam tanpa alat bantu.

Di kedalaman 200 meter, manusia tidak akan mampu bertahan hidup. Profesor Durga Rao mengaku jika Surah An-Nur Ayat 40 merujuk terutama pada laut atau samudera yang dalam.

Bagian dalam dan luar laut dipisahkan oleh gelombang. Gelombang bagian dalam laut menutupi perairan dalam laut dan samudera karena perairan dalam memiliki kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan perairan di atasnya.

Kegelapan mulai terjadi di bawah gelombang dalam laut. Bahkan, ikan yang berada di laut yang dalam tidak dapat melihat dan satu-satunya sumber cahaya berasal dari tubuh mereka sendiri.

Profesor Durga Rao kemudian menyimpulkan, manusia normal tidak akan mampu menjelaskan fenomena ini dengan sangat detail pada 1.400 tahun lalu.***