Meyakini Tuhan Hanya Satu, Wanita Cantik Ini Mantap Masuk Islam

(Dok: YouTube Ngaji Cerdas)

JAKARTA (Surya24.com) -Allah Subhanahu wa ta'ala selalu memberikan hidayah kepada setiap orang yang Dia kehendaki. Seperti halnya dialami oleh wanita cantik bernama Linda ini. Ia mengaku masuk Islam karena tidak percaya Tuhan ada tiga.

Dilansir kanal YouTube Ngaji Cerdas, Linda menceritakan perjalanan spiritualnya hingga mantap menjadi mualaf. Sebelumnya ia merupakan seorang non-Muslim yang sangat taat. Kemudian Linda menjalin hubungan dengan seorang pria beragama Islam yang kini menjadi suaminya.

Linda mengenal Islam dari teman prianya itu. Temannya banyak menceritakan tentang Islam, berkisah tentang para nabi, adab orang Islam, dan menceritakan tentang Islam lewat kehidupan sehari-hari.

"Dari situ saya mulai tertarik. Dia yang menyadarkan dan membuat saya berpikir, selama ini yang kamu sembah siapa? Dia bangun logika saya. Saya pikir, 'Iya juga ya.' Kalau Tuhan manusia berarti bisa mati dong. Kalau Tuhan mati, saya bisa jadi Tuhan juga dong. Aku pikir iya juga ya," ujar Linda seperti dikutip pada Kamis (20/10/2022).

Kemudian ia bercerita sempat diajak menonton video YouTube Umi Rena yang juga merupakan mualaf. Di video itu Umi Rena menceritakan alasannya menjadi mualaf setelah membaca Surat Al Ikhlas.

"Di surat itu dijelaskan kalau Allah itu satu. Allah tidak beranak dan tidak diperanakan. 'Tiada Illah selain Allah.' Makanya dari situ saya mulai berpikir, siapa yang saya sembah ya? Habis nonton video itu, saya tidak pergi ke rumah ibadah (agamanya dulu) sama sekali. Setahun enggak ke rumah ibadah, enggak ke tempat ibadah, kayak Atheis. Saya sampai pikir Tuhan ada enggak sih?" tuturnya dikutip okezone.com.

Kemudian selama setahun Linda berpikir tidak bisa begini terus. Sebab bila tidak memiliki agama, tidak ada tujuan hidup.

"Dari situ saya mulai dengar kajian dari YouTube. Saya tanya sama teman, adabnya apa aja? Kadang kalau dari cerita dia suka mikir, saya juga ada ngerjain kayak gitu, paling enggak saya sudah mengakui (Islam) tapi saya enggak sadar. Berarti ini adalah agama yang benar yang ditunjuk Allah yang harus saya anut," jelasnya.

Beberapa hari sebelum mengucap dua kalimat syahadat, Linda sempat berpikir harus punya tujuan hidup. Dia berpikir Islam agama yang harus dianut. Sebab selama ini di agamanya dulu kalau dirinya bertanya alasan Tuhan ada tiga, pemuka agama tidak memberi jawaban jelas.

"Pasti dia bilang, 'Kamu imani saja karena itu di luar akal manusia. Kamu enggak bisa berpikir.' Tapi kalau di Islam, kalau saya bertanya pasti ada jawabannya. Entah cari di Alquran atau hadis. Terus saya pikir kayaknya ini (Islam agama yang benar)," tambahnya.

Linda juga memiliki pengalaman sempat terbangun dini hari mendengar suara adzan. Namun saat itu dia belum paham kalau itu tanda hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

"Adzan jam 2 pagi kan enggak mungkin. Pas saya cerita ke suami, dia cuma senyum aja, enggak jelasin gimana-gimananya. Karena dia juga enggak mau memaksa saya masuk Islam," katanya.

Akhirnya pada 2013, Linda resmi menjadi mualaf. Dia membaca dua kalimat syahadat di Masjid Lautze Jakarta.

"Saya kaget yang nyaksiin banyak banget dari keluarga teman saya itu. Islam begini ya welcome banget buat yang masuk Islam. Banyak keluarga teman saya yang dukung. Saat itu orangtua saya enggak tahu. Akhirnya baca syahadat. Alhamdulillah lancar dibimbing dan disaksikan bapak dan kakek dari teman saya. Mereka yang jadi saksi," ungkapnya.

Selang kurang lebih dua bulan, Linda baru memberi tahu orangtuanya. Awalnya sang ayah kaget dan marah. Sebab, ayahnya tidak tahu betul tentang Islam.

"Saya disuruh tanya ke keluarga almarhum ibu saya, ternyata mereka menyerahkan keputusan semuanya ke saya. Pas saya bilang ke papa saya, dia malah kaget, merasa kayak didukung anaknya masuk Islam. Terus papa bilang, 'Pokoknya kalau kamu tetap di Islam saya enggak mau nganggep kamu anak.' Panik dong saya," ucapnya.

Kemudian Linda bercerita ke temannya itu tentang respons ayahnya. Temannya itu akhirnya berencana menikahinya. Mereka datang ke rumah ayah Linda di Cirebon. Merasa takut dengan respons ayahnya, namun justru ayahnya sangat baik.

Kemudian Linda akhirnya menikah. Kebahagiaan makin lengkap ketika sang ayah akhirnya juga menghadiri acara pernikahan itu.

Dari resepsi tersebut, ayahnya melihat respons keluarga suaminya yang Islam sangat baik, sehingga dia bisa menerima Linda menjadi mualaf dengan lapang dada. Wallahu a'lam bisshawab.