Masih Berani Pasang Stiker Happy Family di Mobil? Ini Bahayanya

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Stiker happy family di kaca belakang mobil cukup populer di Indonesia. Siapa yang menyangka ada bahaya yang bisa muncul akibat keberadaan stiker tersebut. Aksesori tambahan itu bahkan sudah memakan banyak korban dan di luar sana sudah tidak disarankan memasang stiker ini di mobil.

Terry Goldsworthy, kriminolog sekaligus mantan petugas polisi mengatakan ketika seseorang menggunakan stiker happy family di kendaraannya sama saja dirinya telah menyebarkan informasi pribadinya seperti struktur, nama, dan profesi masing-masing anggota keluarga.

Menurut Terry, memasang stiker happy family di mobil sama seperti menyebarkan informasi pribadi melalui media sosial. Hal itu menurutnya bisa menjadi 'petunjuk' bagi penjahat untuk melancarkan aksinya. Itulah mengapa, dia melarang pemilik kendaraan menggunakan stiker itu.

"Mereka (penjahat) menjadi tahu struktur keluargamu, mobilmu, dan di mana kamu tinggal. Ketika kamu menggangap itu mungkin tak penting, maka (korbannya) akan terus bertambah," ujar Terry, dikutip detikOto dari Daily Mail, Minggu (24/12/2022).

Seorang wanita bernama Kathleen Wiggins di Florida, Amerika Serikat menjadi sasaran penjahat usai memasang stiker happy family di kaca mobilnya. Menurutnya, stiker yang memuat profesi suaminya sebagai angkatan laut itu seakan memberi tahu bahwa dirinya sering sendirian di rumah.

Suaminya yang seorang tentara dianggap sering bepergian ke luar pulau. Parahnya lagi, stiker itu mengungkap bahwa dia hanya tinggal bersama anak dan seekor anjing. Itulah mengapa pelaku kejahatan mengira tak ada sosok 'kuat' lain yang bisa melindungi Kathleen saat suaminya sedang dinas ke luar daerah.

"Itu (dampak menggunakan stiker happy family) benar-benar membuatku terancam," ungkap Kathleen.

Jadi Petunjuk bagi Predator Anak

Tony Ivey dari Spartanburg County Sheriff's Department melarang penggunaan stiker happy family di kendaraan pribadi meski informasi yang disampaikan melalui stiker itu terbatas tetapi hal itu memudahkan penjahat dalam melancarkan aksinya. Terutama para predator anak.

Ia menjelaskan bahwa stiker happy family seakan menjadi 'petunjuk' bagi predator anak dalam menjalankan aksi jahatnya. Menurutnya, melalui profesi orang tua yang termuat di stiker, mereka jadi tahu, kapan waktu anak sendirian di rumah tanpa ditemani ayah dan bundanya.

Penemu stiker happy family, Monica Liebenow tak menyangka bahwa temuannya bisa mengancam keselamatan orang lain. Secara tak langsung dirinya juga mengaku menyesal telah menemukan stiker Happy Family.

"Mulanya, stiker itu tidak berbahaya dan hanya dipasang di mobil dengan niat baik orang-orang yang bangga dengan anggota keluarganya. Tapi saya benar-benar tidak menyangka, stiker itu justru memudahkan penjahat mengetahui (informasi) seputar korbannya," terang Monica seakan menyesali temuannya, dikutip dari Moms.

Tidak hanya itu, secara tidak langsung Monica juga sepakat dengan para kriminolog dan kepolisian bahwa para penjahat di luar sana bisa memadukan informasi di stiker itu dengan cara-cara lain yang lebih canggih untuk mendapatkan informasi dan memutuskan kapan melancarkan aksi jahat.

"Saya yakin mereka (penjahat) akan memiliki cara yang lebih canggih dengan memanfaatkan (informasi di stiker) tersebut," katanya.***