Saran Buat Pak Jokowi Berhenti Endorse Ganjar Jika Mau Aman dengan PDIP: Kata Pengamat Kecil Kemungkinan Jokowi Dendam pada Ucapan Megawati

Joko Widodo dengan Ganjar Pranowo dalam satu kesempatan/Ist

JAKARTA (SURYA24.COM) JAKARTA - Pesan politik Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Joko Widodo terkait dengan Pilpres 2024, diharapkan tak lagi mengarah pada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Pasalnya, dalam pidato di acara HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1), Megawati menyatakan, "Jokowi tidak akan jadi apa-apa tanpa PDIP", ditafsirkan oleh publik sebagai bentuk sindiran agar taat dengan arah politik Pilpres 2024 yang akan dikeluarkannya.

"Mega sudah melabrak Jokowi yang masih mudah terbawa arus. Jadi kalau dia ngotot usung Ganjar, maka dia akan membuka front perang dengan Megawati," ujar Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/1).

Maka dari itu, Jokowi disarankan Jerry untuk tidak memberikan ruang kepada Ganjar untuk melawan titah Megawati yang menginginkan putrinya yang tengah menjadi Ketua DPR RI, Puan Maharani menjadi capres di 2024 mendatang.

 

"Jadi Jokowi perlu membubarakan dan membekukan relawannya. Dan Jokowi berhenti mendukung Ganjar kalau mau tetap aman di PDIP," demikian Jerry menambahkan.

Kecil Kemungkinan

Sindiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Joko Widodo di HUT PDIP terkesan kurang etis oleh sebagian kalangan masyarakat.

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga memandang, apa yang dikatakan Megawati tersebut bisa menjatuhkan wibawa Jokowi sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara.

“Wibawa Jokowi bisa saja semakin turun di mata sebagian rakyat Indonesia,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/1).

Menurutnya, Jokowi akan tersinggung dengan pernyataan Megawati. Namun sebagai petugas kader PDIP, Jokowi tidak bisa berbuat apa-apa.

“Bisa juga, Jokowi sudah menganggap Megawati sebagai ibunya. Karena itu, apa pun ucapan Megawati dinilainya sebagai ungkapan ibunya,” ucapnya.

“Karena itu, peluang Jokowi dendam kemungkinan kecil. Setidaknya hal itu sampai Jokowi menyelesaikan tugasnya sebagai presiden,” pungkasnya.***