Mengulik Masa Keemasan Warnet Mulai dari Ngantri ,Berisik Seperti Pasar Tempat Janjian hingga Kacamata Mas-mas Penjaga Warnet Ada yang Pernah Merasakan?

(Dok:Net)

JAKARTA (Surya24.COM) – Pada 2000 an bisnis warnet atau warung internet sudah menjadi salah satu bisnis yang banyak dijalankan oleh masyarakat. Bahkan nyaris disetiap jengkal tanah ada tempat itu. Tidak peduli di gang becek maupun di jalan protocol, mulai dari yang ber Ac hingga kipas gantung.

   Perlahan tapi pasti binis ini pun tergerus. Penyebabnya seperti menjamurnya layanan akses internet rumahan atau wifi mulai menjamur dipemukiman. Ya, karena harganya yang begitu terjangkau. Belum lagi harga paket data yang terbilang mahal. Bisa dibayangkan satu rumah memiliki empat smartphone berapa biaya yang harus dikeluarkan?

    Tentu berbeda dengan menggunakan wifi yang bayarnya bulanan dengan harga bervariasi tergantung kecepatan. Selain hal ini, maka pandemic Covid-19 menjadi pemicu cepatnya mati suri yang dikelola masdyarakat. Ya, ada larangan berkumpul membuat pengelola warnet terpukul.

      Kondisi ini ditandai dengan sejumlah pemerintah daerah mengeluarkan pembatasan operasi. Ini menyusul wabah virus. Disaming itu belajar menggunakan daring mau tidak mau sejumlah keluarga memutuskan menggunakan wifi dengan asumsi lebih hemat daripada menggunakan paket data.

    Selain itu perkembangan internet di Indonesia bisa dibilang belum sepesat saat ini. Jangankan bisa streaming atau download film, berbelanja online, dan berbagai macam aktivitas lainnya, beberapa tahun yang lalu untuk sekedar chattingan aja kita harus pergi ke warnet. Makanya nggak heran jika dulu bisnis warnet banyak banget peminatnya, mulai dari para bocil, anak sekolahan, hingga kaum pekerja.

    Namun, seperti bisnis lainnya, bisnis warnet juga memiliki risiko gulung tikar. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa bisnis warnet bisa gulung tikar.

   Dikutip dari hipwee.com, nostalgia tentang masa keemasan warung internet tersebut nggak cuma dirasakan oleh kita sebagai pelanggannya, namun juga dirasakan oleh para mas-mas penjaga warnet itu sendiri. Beda kacamata, beda pula kenangan manisnya. Kalau dulu kita punya kenangan-kenangan kocak saat sering-seringnya datang ke warnet, begitu pula sama dengan apa yang dialami oleh abang-abang penjaga warnet kayak yang ada di bawah ini.

 

1. Internet gratis sepanjang hari, pokoknya bisa online terus. Apalagi zaman dulu yang namanya kuota internet itu mahal banget

     Menjadi penjaga warnet di era kejayaan warung internet itu sendiri adalah salah satu pengalaman dan kenikmatan yang patut disyukuri banget sih. Terlebih mengingat bahwa di zaman tersebut yang namanya kuota internet nggak semurah saat ini alias mahalnya minta ampun. Makanya nggak heran bahwa menjadi penjaga warnet adalah kebahagiaan tersendiri. Bisa internetan sepanjang hari dan tentunya online terus. Nggak perlu ngirit kuota, apalagi ngadat saat download berbagai macam file. Meski memang saat itu kecepatan internetnya belum bisa dibilang cepat, tapi setidaknya lumayan banget lah~

2. Kerjanya enak, bisa sambil main game, dengerin musik, cocok lah buat yang suka nyantai

    Nggak dimungkiri lagi bahwa menjadi seorang operator warnet memang salah satu pekerjaan yang zaman dulu banyak diinginkan oleh sebagian orang. Gimana nggak pengin kalau kerjanya bisa santai, sambil main game, dengerin musik, atau bahkan sambil iseng-iseng mantau gerombolan bocil-bocil yang datang. Memang sih, gajinya terkadang di bawah UMR, tapi kalau kerjanya nyantai banget ya siapa yang nggak tertarik, kan? Meski begitu, jadi operator warnet juga dituntut harus bisa multitasking juga lo!

3. Tapi, paling males kalau ada pengunjung yang ramai banget. Biasanya yang suka begini adalah gerombolan bocil tadi

   Menjadi seorang operator warnet juga merupakan salah satu pekerjaan yang banyak banget serba-serbi ceritanya. Salah satunya yang mungkin nggak terlupakan adalah ketika menghadapi pengunjung yang ramainya minta ampun. Biasanya kalau nggak bocil ya anak sekolahan sih yang kelakuannya begini. Apalagi kalau mereka datangnya ramai-ramai satu geng, ada yang main game, ada yang download aplikasi, terus ada yang nonton Youtube. Dijamin seluruh ruangan mendadak jadi kayak pasar.

 

4. Belum lagi kalau ada razia dari sekolah, biasanya yang kena ya penjaga warnetnya. Apes!

      Dari zaman warnet masih berjaya hingga saat ini yang udah mulai sepi, selalu ada aja razia sekolah yang dilakukan random untuk mencari siswa-siswa mereka yang kebetulan lagi membolos. Tapi ngeselinnya, setiap kali kedapatan ada anak bolos sekolah di situ yang biasanya dapat semprot ya penjaga atau operator warnetnya. Mereka yang bandel, kita yang kena batunya, nggak ada akhlak memang ya ????

5. Ngantuk selalu jadi musuh utama, apalagi kalau dapat giliran jaga malam

  Meski bagi sebagian orang profesi operator warnet dianggap sebagai pekerjaan yang sepele, namun kenyataannya banyak pula tantangannya. Salah satunya yang terkadang bikin stres adalah ketika harus melawan rasa ngantuk ketika jaga, apalagi kalau dapat jatah shift malam. Kalau ditinggal tidur takutnya pelanggan pada lari nggak bayar, tapi kalau kurang tidur paginya langsung nggak enak badan. Mau gimana lagi sih, namanya juga tuntutan kerja kok.

Penyebab Kemunduran

   Bisnis warnet atau warung internet sudah menjadi salah satu bisnis yang banyak dijalankan oleh masyarakat. Namun, seperti bisnis lainnya, bisnis warnet juga memiliki risiko gulung tikar. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa bisnis warnet bisa gulung tikar dan apa yang bisa dilakukan untuk menghindarinya.

1. Persaingan bisnis yang ketat

    Salah satu alasan utama bisnis warnet bisa gulung tikar adalah persaingan yang ketat. Dalam industri yang sangat kompetitif seperti bisnis warnet, sulit untuk mempertahankan pelanggan jika tidak ada keunggulan yang dapat diberikan.

 

Solusi: Untuk mengatasi persaingan yang ketat, cari keunggulan yang dapat membedakan bisnis warnet Anda dari pesaing. Misalnya dengan menyediakan fasilitas yang lebih lengkap atau harga yang lebih terjangkau.

2.Teknologi yang berkembang pesat

    Teknologi yang berkembang pesat juga bisa menjadi alasan bisnis warnet bisa gulung tikar. Pelanggan cenderung memilih untuk menggunakan smartphone atau gadget pribadi untuk mengakses internet, sehingga tidak lagi memerlukan layanan warnet.

Solusi: Untuk mengatasi masalah ini, bisnis warnet harus menawarkan layanan yang berbeda dan menarik. Misalnya dengan menyediakan perangkat terbaru atau memberikan diskon khusus untuk penggunaan jangka panjang.

3.Kurangnya manajemen keuangan yang baik

    Kurangnya manajemen keuangan yang baik juga bisa menjadi alasan bisnis warnet bisa gulung tikar. Banyak pemilik bisnis warnet yang kurang paham mengenai manajemen keuangan dan akhirnya tidak bisa mengelola bisnisnya dengan baik.

Solusi: Untuk menghindari masalah ini, sebaiknya bisnis warnet memiliki manajemen keuangan yang baik dan teratur. Pastikan untuk membuat laporan keuangan secara teratur dan mengikuti perkembangan bisnis dengan cermat.

4. Kurangnya inovasi

    Bisnis warnet yang tidak melakukan inovasi juga bisa mengalami kesulitan untuk bertahan di pasar. Pelanggan cenderung memilih bisnis yang selalu memberikan sesuatu yang baru dan berbeda.

Solusi: Untuk mengatasi masalah ini, bisnis warnet harus selalu melakukan inovasi dan memberikan layanan yang baru dan berbeda dari pesaing. Misalnya dengan mengembangkan aplikasi khusus atau menambahkan fasilitas baru.

 

    5.Perubahan gaya hidup pelanggan

    Perubahan gaya hidup pelanggan juga bisa menjadi alasan bisnis warnet bisa gulung tikar. Pelanggan cenderung lebih memilih untuk melakukan aktivitas di rumah dan tidak lagi memerlukan layanan warnet.

Solusi: Untuk mengatasi masalah ini, bisnis warnet harus mencari cara untuk menarik pelanggan dan membuat mereka ingin datang ke warnet. Misalnya dengan menyediakan acara atau promosi spesial yang menarik.

    Saat ini bisnis warnet mungkin memang udah nggak seramai dulu lagi, tapi nggak berarti warnet sekarang susah banget untuk ditemukan. Bahkan, beberapa warnet saat ini udah disulap konsepnya menjadi setengah kafe dan setengah warung internet. Beda banget lah dengan zaman dulu pokoknya, dan kecepatannya koneksinya pun jangan ditanyakan lagi.

   Ya, dalam bisnis, ada risiko bahwa bisnis tersebut bisa gulung tikar. Namun, dengan mengikuti tips dan solusi di atas, bisnis warnet Anda bisa mengatasi masalah dan tetap bertahan di pasar.***