Penasaran dengan Konsep Frugal Living yang Viral? Berikut Kisah Ibu Muda Beli Mobil di Usia 25 Tahun

Ilustrasi (dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Frugal living adalah gaya hidup yang menekankan pengeluaran yang bijak dan penuh kesadaran, dengan tujuan memaksimalkan tabungan dan meminimalkan pemborosan. Konsep ini didasarkan pada ide hidup sesuai kemampuan finansial dan membuat keputusan yang sengaja untuk memprioritaskan stabilitas keuangan dan tujuan jangka panjang. Frugal living bukan tentang kekurangan atau menjadi pelit, tetapi lebih tentang cerdas dalam mengelola uang dan menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan.

Pada intinya, frugal living mendorong individu untuk mengevaluasi kebiasaan pengeluarannya dan membuat keputusan yang sadar mengenai pembelian. Ini melibatkan pemisahan antara kebutuhan dan keinginan, serta fokus pada pemenuhan kebutuhan penting sambil mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Dengan mengadopsi pola pikir yang hemat, individu dapat mengurangi hutang, membangun tabungan, dan bekerja menuju kemandirian finansial.

Berikut adalah beberapa prinsip dan strategi utama yang terkait dengan frugal living:

 Membuat anggaran: 

Membuat anggaran adalah langkah penting dalam frugal living. Ini melibatkan pelacakan pendapatan dan pengeluaran, menetapkan tujuan keuangan, dan mengalokasikan dana secara bijaksana. Anggaran membantu individu memahami situasi keuangan mereka, mengidentifikasi area di mana mereka dapat mengurangi pengeluaran, dan memprioritaskan tabungan.

Minimalisme: 

Frugal living sering sejalan dengan minimalisme, yang menekankan memiliki dan mengonsumsi barang yang lebih sedikit. Dengan mengurangi barang-barang yang tidak diperlukan dan menyederhanakan hidup, individu dapat menghemat uang dengan menghindari pembelian yang tidak perlu dan fokus pada pengalaman daripada kepemilikan benda.

Pengeluaran yang sadar:

Individu yang frugal melakukan pengeluaran yang sadar dengan mempertimbangkan dengan cermat nilai dan kebutuhan setiap pembelian. Mereka menghindari pembelian impulsif dan sering memilih barang bekas, diskon, atau penawaran. Selain itu, mereka melakukan riset dan membandingkan harga sebelum melakukan pembelian besar untuk memastikan mereka mendapatkan penawaran terbaik.

Melakukan sendiri (DIY) dan mandiri:

 Frugal living mendorong kemandirian dengan belajar keterampilan dasar dan melakukan sendiri sebanyak mungkin. Ini termasuk memasak di rumah, bercocok tanam, memperbaiki barang, dan mencari solusi kreatif untuk kebutuhan sehari-hari. Melakukan sendiri tidak hanya menghemat uang, tetapi juga mendorong keberlanjutan dan kecerdasan dalam menggunakan sumber daya.

Konservasi energi dan sumber daya:

 Frugal living mempromosikan praktik ramah lingkungan seperti mengurangi konsumsi energi, meminimalkan penggunaan air, dan mendaur ulang

Prioritaskan pengalaman daripada kepemilikan benda:

 Frugal living menekankan pentingnya pengalaman dan hubungan dibandingkan dengan kepemilikan benda. Alih-alih menghabiskan uang untuk barang-barang materi, individu yang frugal fokus pada menciptakan kenangan berarti melalui kegiatan gratis atau dengan biaya rendah seperti mendaki, piknik, atau menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai.

Membangun dana darurat:

Frugal living menekankan pentingnya memiliki dana darurat. Dengan menyisihkan sebagian pendapatan secara teratur, individu dapat mempersiapkan diri menghadapi biaya yang tak terduga atau kesulitan keuangan tanpa harus berhutang.

Frugal living adalah pola pikir yang dapat memberikan manfaat bagi orang dari berbagai latar belakang. Ini bukan tentang mengekang diri dari kesenangan, tetapi lebih tentang membuat keputusan yang sengaja yang sejalan dengan tujuan keuangan jangka panjang. Dengan memeluk pola pikir hemat, individu dapat mengurangi stres keuangan, mencapai kemandirian finansial, dan menciptakan kehidupan yang lebih berkelanjutan dan memuaskan.

Konsep dan Caranya?

Mengutip merdeka.com, aktor Indonesia, Reza Rahadian pernah mengatakan kalau ia tertarik untuk menjalani frugal living. "Kalau saya untungnya soal itu [belanja] cukup mindfull, berusaha untuk hidup hemat. Tapi, saya itu lagi tertarik banget dengan frugal living," kata Reza saat ditemui Liputan6.com di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat (3/3/2023).

Beberapa waktu lalu, seorang pengguna TikTok dengan akun @chintyamelsan berbagi cerita tentang konsep frugal living yang dia jalani. Gara-gara itu, ia bisa menghemat jutaan rupiah setiap bulan tanpa harus "mengencangkan ikat pinggang". Chintya juga mengaku kalau dia bisa mengumpulkan uang untuk membeli mobil di usia 25 tahun.

Mengenal Konsep Frugal Living

Setelah gandrung dengan gaya hidup minimalis yang turut dipopulerkan pakar decluttering, Marie Kondo, kini anak muda Indonesia mulai terpikat dengan konsep menata pengeluaran ala frugal living. Seperti apakah prinsip keuangan dalam pandangan frugal living?

 

Frugal living adalah gaya hidup di mana seseorang mengelola keuangan mereka dengan bijak. Orang yang menganut frugal living berusaha untuk menghemat uang, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Pengertian ini tentunya berbeda dengan pelit atau kikir.

Tujuan utama frugal living adalah menghindari pemborosan, mengelola uang dengan cara yang paling efisien. Pada akhirnya, frugal living ditujukan untuk membangun kestabilan finansial dalam jangka panjang.

Perbedaan Mendasar Hidup Minimalis dan Frugal Living

Apakah frugal living sama dengan minimalis? Menurut Positively Frugal (14/11/2022), minimalis dan frugal intinya sama-sama "less". Walaupun begitu, fokus keduanya berbeda.

Orang yang hidup minimalis fokus pada "memiliki lebih sedikit barang", sementara mereka yang menjalani frugal living fokus pada "mengeluarkan lebih sedikit uang".

Orang yang menjalani frugal living dan minimalis bisa jadi sama-sama membeli barang yang mereka butuhkan saja. Dalam hal ini, tujuan si minimalis adalah menyederhanakan hidup. Sementara tujuan si frugal adalah mengoptimalkan anggaran pengeluaran.

 

Prinsip Frugal Living, Bisa Diterapkan untuk Bayar Utang Lebih Cepat

Frugal living bukan berarti hidup dalam kesulitan atau kekurangan. Sebaliknya, ini adalah pendekatan yang cerdas untuk mengelola uang dengan cara yang paling efisien dan menghindari pemborosan.

Goal dari frugal living adalah mengalokasikan dana dengan bijak, menghemat uang, dan membangun kestabilan keuangan jangka panjang. Berikut ini beberapa prinsip dalam menjalani frugal living.

1. Membuat Anggaran

Anda perlu mencatat pengeluaran dan pendapatan secara rinci sehingga dapat melihat pos-pos pengeluaran mana yang paling besar dan membuat keputusan berdasarkan data tersebut.

2. Membeli sesuai Kebutuhan

Membedakan antara keinginan dan kebutuhan adalah bagian terpenting dalam frugal living. Menerapkannya akan membantu Anda untuk menghindari impulsive buying dan hanya membeli barang-barang yang benar-benar diperlukan.

3. Mencari Promo dan Diskon

Salah satu trik berbelanja cerdas ala frugal living adalah membandingkan harga, menggunakan kupon diskon, atau memanfaatkan penawaran promo. Intinya, Anda harus mengembangkan kebiasaan mencari harga terbaik sebelum melakukan pembelian.

4. Memangkas Pemborosan atau Mubazir di Pos Pengeluaran Rutin

Anda bisa mencari cara untuk mengurangi pengeluaran rutin seperti tagihan listrik, air, atau telepon dengan mematikan perangkat yang tidak digunakan atau memilih paket layanan yang lebih hemat.

5. Memperbaiki Barang Rusak Alih-Alih Membuangnya

Sebisa mungkin, hindari kebiasaan membuang barang-barang yang masih bisa diperbaiki. Lebih baik memperbaikinya daripada membeli yang baru.

6. Memasak Sendiri

Kurangi makan di luar dan lebih sering memasak di rumah. Memasak sendiri biasanya lebih murah dan dapat menghemat uang dalam jangka panjang. Namun, harus diingat, biaya bahan makanan Anda juga harus diatur agar tidak lebih mahal daripada biaya makan di luar.

 

7. Siapkan Dana Darurat

Sisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat guna mengantisipasi keadaan tak terduga.

Kesimpulannya, frugal living melibatkan perubahan pola pikir dan kebiasaan sehari-hari dalam pengelolaan keuangan. Menerapkan gaya hidup seperti ini dapat membantu seseorang untuk menghemat uang, mengurangi utang, dan mencapai kestabilan keuangan jangka panjang. 

Bisa Beli Mobil di Usia 25 Tahun

Beberapa waktu lalu, seorang pengguna TikTok dengan akun @chintyamelsan berbagi cerita tentang konsep frugal living yang dia jalani. Gara-gara itu, ia bisa menghemat jutaan rupiah setiap bulan tanpa harus "mengencangkan ikat pinggang".

Chintya juga mengaku kalau dia bisa mengumpulkan uang untuk membeli mobil di usia 25 tahun. Masih bisa makan enak di luar sesekali dan liburan ke luar negeri pula.

Belanja Kebutuhan Pokok Chintya Amelia Cuma Rp200.000 per Bulan

Chintya Amelia yang berstatus sebagai ibu muda menerapkan frugal living atau hidup hemat di kehidupan rumah tangganya. Ia sangat membatasi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan.

 

"Kalo ga rasain frugal living aku ga akan tau hidup cuma 5jt sebulan," tulisnya dalam keterangan unggahannya.

Ia memiliki pos pengeluaran pokok sehari-hari sekitar Rp200.000-Rp250.000 per bulan. Demi menghemat, ibu satu anak ini belanja tiga bulan sekali. Jadi, total pengeluarannya sekitar Rp600.000. Kebutuhan pokok ini masih di luar belanja bahan mingguan. Buat biaya makan, ia mengeluarkan sekitar Rp1.000.000 sampai Rp1.200.000 per bulan.

Konsumsi Listrik dan AIr Keluarga Chintya Amelia Tak Pernah Lebih dari Rp380.000

Karena tinggal di rumah tanpa orangtua, ia harus menanggung biaya listrik dan air dengan tagihan sebesar Rp32.000 (air) dan Rp280.000--Rp380.000 per bulan.

Berbekal anggaran Rp5.000.000 per bulan, Chintya masih bisa jalan-jalan atau makan di luar bersama keluarga. Anggaran yang disiapkan untuk dana hiburan berkisar antara Rp1.000.000--Rp1.500.000 per bulan.

Chintya juga 'puasa' membeli produk skincare selama tiga tahun. Sebagai gantinya, ia mendapatkan endorsement berupa produk skincare dari seorang teman. Chintya tetap menyewa jasa ART (Asisten Rumah Tangga) harian yang dibayar Rp1.000.000 per bulan dengan waktu kerja tiga jam per hari.

 

Chintya Amelia Bisa Hemat Jutaan Rupiah tanpa "Mencekik Leher"

Gaya hidup hemat dan efisien alias frugal living yang dilakukan Chintya membuatnya bisa menghemat jutaan rupiah. Ia bahkan bisa membeli mobil di usia 25 tahun dan traveling ke luar negeri.

Sampai berita ini ditulis, unggahan Chintya sudah dilihat lebih dari 5,6 juta kali, disukai lebih dari 412 ribu kali. dan mendapatkan lebih dari 6.640 komentar.

Banyak netizen yang memuji frugal living Chintya. Namun, tak sedikit juga yang menyebut gaya hidupnya masih tergolong mewah untuk ukuran masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah.

Respons yang beragam ditinggalkan warganet di kolom komentar unggahan Chintya. "Kykny banyak yang salah mengartikan frugal living, konsepnya bukan potong cost, untuk membeli sesuatu, tapi lebih ke arah mindfull untuk pengeluaran," komentar seorang warganet.

"Kak ayo bikin webinar cara frugal living. kayaknya seru," komentar warganet lainnya.

"Ko bisa belanja bulanan aja udh pasti 1jt. Pdhl aku berdua aja. Dan itu udh sangat menghemat, blm yg lainya," timpal warganet lainnya.

Frugal living adalah gaya hidup di mana seseorang mengelola keuangan mereka dengan bijak. Orang yang menganut frugal living berusaha untuk menghemat uang, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada.

Pengertian frugal living berbeda jauh dengan pelit. Hal itu juga sempat ditekankan oleh Chintya Amelia di videonya.

Tujuan utama frugal living adalah menghindari pemborosan, mengelola uang dengan cara yang paling efisien, dan membangun kestabilan finansial dalam jangka panjang.

Apakah frugal living sama dengan minimalis? Menurut Positively Frugal (14/11/2022), minimalis dan frugal intinya sama-sama "less". Walaupun begitu, orang yang hidup minimalis fokus pada "memiliki lebih sedikit barang", sementara mereka yang menjalani frugal living fokus pada "mengeluarkan lebih sedikit uang".***