Gegara Ini Taksi Online Nyemplung ke Kolam Renang, Ini Dialami Driver Apa Itu?

Foto: CNA

JAKARTA (SURYA24.COM) - Seperti diketahui taksi online adalah layanan transportasi yang memungkinkan penumpang untuk memesan taksi melalui aplikasi online, seperti Grab, Gojek, Maxim atau Uber dan sebagainya.

Dalam layanan taksi online, penumpang dapat melihat informasi tentang pengemudi dan kendaraan, seperti nama, nomor plat, dan rating pengemudi sebelum memesan.

Ya, setelah memesan, penumpang dapat melacak posisi kendaraan dan waktu kedatangan melalui aplikasi. Pembayaran biasanya dilakukan melalui aplikasi atau kartu kredit yang terhubung dengan akun pengguna.

Transportasi telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita, dan teknologi telah mengubah cara kita bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Salah satu inovasi yang paling signifikan dalam industri transportasi adalah layanan taksi online. Taksi online telah menghadirkan kemudahan, kenyamanan, dan efisiensi yang luar biasa dalam perjalanan sehari-hari kita. Artikel ini akan membahas mengapa taksi online adalah bagian penting dari masa depan transportasi kita.

Berbicara seputar taksi online dikabarkan seorang driver taksi online mengalami kecelakaan nyemplung ke kolam renang sebuah kondominium di Singapura setelah bersikeras tahu jalan saat diingatkan penumpang dan petugas keamanan.

Dia pun diputus bersalah di pengadilan pada Jumat (22/9/2023) seperti dilansir sindonews.com dan dihukum dua pekan penjara. Peristiwa tersebut terjadi pada 28 Februari 2023 sekitar pukul 20.00 waktu setempat dalam kondisi hujan. 

Cerita bermula saat pengemudi Gojek bernama Chean Tuck Heng (67), mendapat order untuk mengantar penumpang lansia dari Sengkang menuju kondominium The Hillside. Pemesanan dilakukan oleh cucu penumpang dari seorang wanita berusia 79 tahun. 

Dikutip dari CNA, Sabtu (23/9/2023), cucu perempuan penumpang tersebut telah menyebut dalam pemesanannya untuk mengambil belokan kanan pertama setelah pos jaga keamanan untuk mencapai lokasi penurunan. 

Ketika Chean tiba di kondominium The Hillside, seorang petugas keamanan menyuruhnya berbelok kanan di persimpangan pertama. Namun, Chean melewatinya. Dia juga mengatakan kepada petugas keamanan bahwa dia tahu jalan dan bermaksud untuk berbelok ke kanan di persimpangan berikutnya.

Chean akhirnya berbelok dan pergi ke jalur pejalan kaki berubin, menabrak beberapa tanaman pot. Honda Vezel miliknya sebagian berada di atas rumput. Pada titik ini, sang penumpang mengatakan bahwa dia telah melewatkan belokan, namun Chean tidak menanggapinya. 

Penjaga keamanan lainnya memberi tahu Chean bahwa dia telah berkendara ke area di mana kendaraan tidak diperbolehkan dan dia berada di dekat kolam renang. 

Dia menyuruh Chean untuk mundur ke jalan utama tetapi dia melihat beberapa meja dan kursi di jalan berubin dan ingin memutarinya untuk berbelok. 

Ia mengklaim bahwa itu adalah air hujan dan bukan kolam renang. Chean kemudian melaju ke depan, dengan ban depan mobilnya memasuki kolam, sebelum akhirnya berhenti. 

Tidak ada seorang pun di kolam sedalam 0,5 m pada saat kejadian dan penumpang mobil akhirnya keluar dari pintu belakang, tanpa cedera.

Akibat kecerobohan Chean mengemudi, tiga pot bunga pecah dan kerusakan terjadi pada tangga dekat kolam rendam serta beberapa ubin. Manajemen kondominium membayar sekitar USD450 untuk memperbaiki kerusakan.

Di persidangan, jaksa menuntut hukuman penjara dua hingga empat minggu, dengan mengatakan bahwa Chean telah bertindak gegabah, mengemudi di jalan sempit yang jelas tidak diperuntukkan bagi lalu lintas.

Dia juga mengabaikan instruksi petugas keamanan, arahan korban, serta isyarat lingkungan. 

“Meskipun tidak ada korban jiwa, penumpang dan pejalan kaki yang lewat bisa saja terluka, dan kerusakan properti dapat terjadi,” kata jaksa. 

Sopir taksi online Chean yang sebelumnya sempat keberatan dengan banyak poin dalam pernyataan fakta pada sidang sebelumnya, kali ini tidak berkata apa-apa. Hakim mengatakan tindakan mengemudi gegabah seperti itu harus dicegah. 

"Saya harap di masa depan, Anda lebih berhati-hati saat mengemudi." 

Untuk tindakannya yang membahayakan nyawa manusia, Chean bisa dipenjara hingga satu tahun, denda hingga S$5.000, atau keduanya. Namun, hakim akhirnya menvonis dia dua minggu penjara.***