Mengulik Weton Anies Baswedan dan Cak Imin Lewat Primbon Jawa, Cocokkah Mereka?

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)- Indonesia kaya akan warisan budaya yang meliputi keberagaman tradisi dan kepercayaan. Salah satu warisan budaya yang memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat Jawa adalah primbon dan weton.

Sementara primbon merupakan kumpulan ajaran tradisional Jawa yang berkaitan dengan ramalan, sifat manusia, peruntungan, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Sedangkan weton merujuk pada sistem penanggalan Jawa yang digunakan untuk menentukan hari baik atau tidaknya untuk melaksanakan suatu kegiatan. Nah kali ini tidak sdalah mengulik weton Capres dan Cawapres yang diusung koalisi prubahan ini.

Ramalan Primbon Jawa 

Mengutip Intisarionline.com - Anies Baswedan dan Gus  Imin, atau Muhaimin Iskandar, adalah dua tokoh politik yang menjadi kandidat kuat untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.

Anies Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta yang populer di kalangan masyarakat, sedangkan Cak Imin adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki basis massa yang solid.

Namun, apakah weton Anies Baswedan dan Cak Imin cocok untuk berpasangan?

 

Dan apakah weton mereka bisa membawa keberuntungan dan kemajuan bagi Indonesia?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengetahui makna weton mereka masing-masing.

Weton adalah perhitungan hari lahir menurut kalender Jawa yang terdiri dari lima unsur, yaitu hari pasaran, hari pekan, neptu, wuku, dan tahun.

Weton dipercaya dapat menunjukkan karakter, nasib, dan kecocokan seseorang dengan orang lain.

Weton Anies Baswedan adalah Rabu Kliwon, yang berarti ia lahir pada hari Rabu pasaran Kliwon. Weton ini memiliki neptu 15 dan wuku Sinta.

Didampingi Khodam Sakti

Menurut primbon Jawa, orang yang berweton Rabu Kliwon memiliki karakter yang berwibawa, pemberani, pandai bicara, dan setia pada janji.

Orang ini juga memiliki keberuntungan dalam hal karir, bisnis, dan politik.

Selain itu, weton Rabu Kliwon juga memiliki keistimewaan lain, yaitu didampingi oleh khodam pelindung yang sakti.

Khodam adalah makhluk halus yang membantu dan melindungi manusia.

Khodam pelindung weton Rabu Kliwon adalah Kyai Ageng Selo, salah satu tokoh legendaris dalam sejarah kerajaan Mataram. Kyai Ageng Selo dikenal sebagai orang yang memiliki ilmu kebal dan kesaktian tinggi.

Ia juga merupakan kakek dari Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram.

Weton Cak Imin adalah Senin Legi, yang berarti ia lahir pada hari Senin pasaran Legi. Weton ini memiliki neptu 9 dan wuku Sungsang.

Menurut primbon Jawa, orang yang berweton Senin Legi memiliki karakter yang cerdas, inovatif, kreatif, mandiri, dan berjiwa pemimpin.

Orang ini juga mudah bergaul, ramah, dan disenangi banyak orang.

 

Namun, orang ini juga bisa keras kepala, egois, dan sulit menerima kritik. Orang ini juga cenderung suka berubah-ubah dan tidak konsisten.

Jika kita bandingkan weton Anies Baswedan dan Gus Imin, kita bisa melihat bahwa mereka memiliki beberapa persamaan dan perbedaan.

Persamaannya adalah bahwa mereka berdua memiliki weton yang berneptu ganjil, yang berarti mereka memiliki sifat yang kuat dan tegas.

Mereka juga berdua memiliki weton yang berwuku genap, yang berarti mereka memiliki sifat yang seimbang dan harmonis.

Mereka juga berdua memiliki weton yang berpasaran Kliwon dan Legi, yang berarti mereka memiliki sifat yang beruntung dan berbakat.

Perbedaannya adalah bahwa Anies Baswedan memiliki weton yang berhari Rabu, yang berarti ia memiliki sifat yang berwibawa dan pemberani, sedangkan Cak Imin memiliki weton yang berhari Senin, yang berarti ia memiliki sifat yang cerdas dan inovatif.

Anies Baswedan juga memiliki weton yang berkhodam Kyai Ageng Selo, yang berarti ia memiliki perlindungan dan kesaktian yang tinggi, sedangkan Cak Imin tidak memiliki khodam khusus.

Dari perbandingan ini, kita bisa menyimpulkan bahwa Anies Baswedan dan Cak Imin adalah pasangan yang cocok berdasarkan weton.

Mereka memiliki kesamaan yang bisa membuat mereka saling menghargai dan mendukung, serta perbedaan yang bisa membuat mereka saling melengkapi dan menutupi kekurangan.

Mereka juga memiliki weton yang beruntung dan berbakat, yang bisa membawa keberuntungan dan kemajuan bagi Indonesia.

Namun, weton bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kecocokan dan keberhasilan seseorang.

Weton hanyalah sebuah ramalan yang bisa berubah-ubah sesuai dengan niat, usaha, dan doa seseorang.

 

Oleh karena itu, Anies Baswedan dan Cak Imin harus tetap berusaha keras, jujur, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan amanah mereka sebagai calon pemimpin bangsa. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih.***