Dispersip Bengkalis Gelar Peer Learning Meeting Tahun 2022

BENGKALIS (Surya24.com) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Bengkalis menggelar Peer Learning Meeting (PLM) Kamis 13 Oktober 2022, di aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Bengkalis.

Kegiatan PLM ini diikuti sebanyak 17 perpustakaan desa yang tergabung dalam 6 kecamatan dari 11 kecamatan, yakni 7 perpustakaan desa replikasi dan 10 calon perpustakaan desa replikasi mandiri tahun 2022.

Tujuh desa replikasi yang dimaksud adalah Desa Wonosari-Bengkalis, Kuala Alam-Bengkalis, Desa Jangkang-Bantan, Desa Resam Lapis-Bantan, Desa Ulu Pulau-Bantan, Desa Harapan Baru-Mandau dan Desa Balai Punggut-Pinggir.

Kemudian 10 calon perpustakaan desa replikasi mandiri tahun ini, yakni Desa Damai- Bengkalis, Desa Sungai Alam-Bengkalis, Desa Prapat Tunggal- Bengkalis, Desa Simpang Ayam-Bengkalis, Desa Muntai- Bantan, Desa Bantan Tengah-Bantan. Selanjutnya Desa Berancah-Bantan, Desa Batang Duku-Bukit Batu, Desa Sepotong-Siak Kecil dan Desa Buruk Bakul-Bukit Batu.

“Peer Learning Meeting atau PLM yang kita lakukan hari ini merupakan salah satu strategi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkalis membangun kapasitas dan karakter pengelola perpustakaan agar dapat melaksanakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial atau lebih familiar dengan sebutan program TPBIS,”ujar Kadispersip Bengkalis diwakili Sekretaris Elmunir saat membuka acara tersebut.

Elmunir mengatakan, kegiatan PLM yang akan dibimbing langsung oleh narasumber Nasional dari Dinas Perpustakaan Provinsi Riau Riki Arianto selaku SIP Master Trainer Nasional Program TPBIS. Untuk itu kepada peserta diminta untuk serius mengikutinya. Sehingga setelah mengikuti kegiatan ini para pengelola perpustakaan desa dapat lebih kreatif dan mampu memberikan solusi atas semua persolan masyarakat di desa tempat bertugas. Dengan harapan perpustakaan desa mampu meningkatkan kesejahteraan baik secara ekonomi maupun sumber daya yang siap bersaing.

“Pepustakaan buruk adalah perpustakaan yang hanya membangun koleksi. Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang membangun layanan. Perpustakaan yang hebat adalah perpustakaan yang membangun masyarakat,”tutur Elmunir.

Elmunir juga menjelaskan Peer Learning Meeting (PLM) adalah kegiatan saling sharing atau berbagi pengalaman seputar keberhasilan yang telah dicapai dalam pengembangan perpustakaan dan berbagai tantangan yang dihadapi, diskusi bersama untuk mencari solusi-solusinya.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan PLM ini perpustakaan kita berubah dan mengalami transpormasi menjadi perpustakaan yang hebat dan unggul yang mampu menjawab visi Bupati Bengkalis yakni Bermasa,”ucapnya.

Tidak hanya mengikuti Peer Learning Meeting (PLM) saja, para peserta juga menampilkan sejumlah produk unggulan dari masing-masing desa yang telah ditentukan. (rls)