Benjolan di Bagian Tubuh Ini Ternyata Pertanda Penyakit Mematikan, Belajar dari Peristiwadi Sumut Tewas di Kamar Kos, Jangan Pernah Anggap Sepele

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Peristiwa seorang pria yang meninggal di kamar kosnya di Sibolga, Sumatera Utara, pada 5 Juni 2023, mengejutkan banyak orang.

Menurut laporan, Rijal meninggal dunia akibat sebuah penyakit yang pada umumnya menimbulkan benjolan pada bagian tubuh tertentu.

Apakah penyakit yang dimaksud? Bagaimana pula cara mencegahnya? Simak ulasannya berikut ini.

Pria Ditemukan Tewas di Kamar Kos

Dikutip dari intisarionline.com, Rijal Hamid Hasibuan (25) meninggal dunia di dalam kamar kosnya yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 60, Kelurahan Pasar Baru, Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara, pada Senin (5/6/2023) pukul 20.00 WIB.

Menurut Kasi Humas Polres Sibolga Iptu Suyatno yang berbicara atas nama Kapolres Sibolga AKBP Taryono Raharja, korban diduga meninggal karena penyakit yang dideritanya.

Saksi utama adalah Romaisah (24), pacar korban, yang saat itu sedang berbicara dengan korban melalui telepon dari Simaremare.

Tiba-tiba korban yang merupakan warga asal Desa Tanjung Botung, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, tidak bersuara lagi, sehingga Romaisah bersama temannya Sri Mayana pergi ke kamar kos korban.

Di sana mereka menemukan pintu kamar terbuka dan korban sudah tidak bernyawa dengan posisi tidur telentang.

“Kemudian saksi berupaya membangunkan korban namun tidak ada respon sama sekali. Selanjutnya saksi atas nama Sri Mayana memanggil karyawan counter di Lantai 1 untuk memberitahukan kondisi korban yang sudah meninggal dunia,” lanjut Suyatno seperti dilansir dari humas.polri.go.id.

Sekitar pukul 21.00 WIB, jenazah Rijal dibawa ke RSU Dr. F. L. Tobing Kota Sibolga menggunakan ambulans.

 “Menurut keterangan Pihak keluarga bahwa selama ini korban sudah 3 tahun mengidap penyakit hipertiroid, dan keluarga tidak ada merasa keberatan sehingga tidak dilakukan autopsi,” tambah Suyatno.

 

Hasil visum luar dari rumah sakit menunjukkan bahwa tidak ada bekas luka atau kekerasan pada tubuh korban dan kemungkinan besar korban meninggal karena hipertiroid yang dideritanya.

Hipertiroid

Melansir dari Mayo Clinic, hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

Kelenjar tiroid adalah organ yang terletak di bagian depan leher yang memproduksi hormon untuk mengontrol metabolisme, pernapasan, detak jantung, sistem saraf, berat badan, suhu tubuh, dan banyak fungsi lainnya dalam tubuh.

Ketika kelenjar tiroid terlalu aktif (hipertiroid), maka proses tubuh akan terjadi lebih cepat.

Gejala hipertiroid ada banyak, termasuk detak jantung yang cepat (takikardia), kelelahan, penurunan berat badan, gugup, dan tremor.

Orang dengan penyakit hipertiroid biasanya akan memiliki detak jantung yang cepat, penurunan berat badan, dan tidak tahan panas karena selalu gerah.

Selain itu dapat juga mengalami peningkatan tekanan darah, gugup, tremor (gemetaran), berkeringat banyak, merasa gampang lapar, gelisah, dan mengalami kesulitan berkonsentrasi.

Buang air besar bisa lebih sering dan wanita mungkin memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur (sering telat).

Kelenjar tiroid dapat terlihat membesar atau sering kita sebut dengan gondok.

Jika penyebabnya adalah penyakit Graves, maka akan terlihat mata pasien tampak cukup menonjol (melotot) yang disebut exophthalmos.

Berbagai kondisi dapat menjadi penyebab hipertiroid.

Penyakit yang paling sering menyebabkan hipertiroidisme adalah penyakit Graves (penyakit autoimun), di mana tubuh membuat antibodi yang disebut thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI) yang menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.

Untungnya penyakit ini dapat diobati, dan pengobatannya tergantung pada penyebabnya.

Terkait dengan gondok, perlu diingat bahwa meski benjolan pada bagian tubuh tertentu bisa dikaitkan dengan hipertiroid, faktanya tidak semua benjolan di tubuh menjadi tanda hipertiroid.

 

Begitu pula dengan penyakit hipertiroid yang tidak semuanya hadir disertai dengan benjolan.***