Kamu Masuk Satu dari 4 Weton Ini? Beruntunglah Pasanganmu karena Tidak Suka Bohong dan Munafik

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA  (SURYA24.COM)-  Weton adalah salah satu konsep penting dalam budaya Jawa yang digunakan untuk memprediksi nasib seseorang, menentukan kesuksesan, dan memahami hubungan antara manusia dengan alam semesta. Konsep weton telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa selama berabad-abad. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna, asal-usul, dan cara menghitung weton, serta pentingnya weton dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Pengertian Weton

Weton adalah gabungan dari dua sistem penanggalan dalam budaya Jawa, yaitu penanggalan Jawa dan penanggalan Islam. Penanggalan Jawa mengacu pada siklus 35 hari yang disebut "Pancawara" dan siklus 7 hari yang disebut "Weton". Sementara itu, penanggalan Islam menggunakan penanggalan bulan lunar. Dengan menggabungkan kedua sistem ini, setiap individu dapat menentukan weton mereka, yang diyakini memengaruhi karakter dan nasib mereka.

Asal-Usul Weton

Asal-usul weton dapat ditelusuri kembali ke masa lalu yang jauh di Jawa. Konsep ini mencerminkan filosofi dan keyakinan tradisional yang mengaitkan manusia dengan alam semesta serta perjalanan hidup mereka. Budaya Jawa memiliki pemahaman mendalam tentang pengaruh bintang, bulan, dan planet terhadap kehidupan sehari-hari. Dalam pandangan Jawa, setiap orang memiliki weton yang unik yang memengaruhi kepribadian mereka, hubungan sosial, dan kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

Menghitung Weton

Untuk menghitung weton, kita membutuhkan informasi tentang tanggal kelahiran seseorang dalam penanggalan Jawa dan penanggalan Islam. Secara tradisional, perhitungan weton melibatkan penggunaan almanak Jawa khusus yang disebut "Primbon". Namun, dengan kemajuan teknologi, sekarang ada berbagai sumber online dan aplikasi yang dapat membantu menghitung weton dengan mudah.

Pentingnya Weton dalam Kehidupan Jawa

Weton memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Jawa. Konsep ini digunakan untuk memilih hari baik dalam melaksanakan berbagai kegiatan, seperti pernikahan, pembangunan rumah, perayaan kelahiran, dan upacara keagamaan. Orang Jawa percaya bahwa melaksanakan kegiatan pada hari yang sesuai dengan weton mereka akan membawa keberuntungan dan kesuksesan.

Selain itu, weton juga dianggap memengaruhi karakter dan kepribadian seseorang. Setiap weton dikaitkan dengan sifat dan karakteristik tertentu, yang dapat memberikan wawasan tentang siapa seseorang dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seseorang yang memiliki weton yang sama dengan hari kelahirannya diyakini memiliki sifat-sifat tertentu yang membuat mereka lebih kompatibel dengan energi alam dan orang di sekitarnya yang memiliki weton yang sama.

Selain itu, weton juga dipercaya dapat memprediksi nasib dan masa depan seseorang. Menurut kepercayaan Jawa, weton yang baik dapat memberikan keberuntungan, kesuksesan, dan kesejahteraan dalam kehidupan seseorang. Sebaliknya, weton yang kurang menguntungkan dapat membawa tantangan dan kesulitan.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang Jawa yang masih mengacu pada weton dalam mengambil keputusan penting. Misalnya, seorang calon pengantin mungkin memilih tanggal pernikahan yang sesuai dengan weton mereka untuk memastikan bahwa pernikahan mereka akan berjalan dengan baik dan membawa kebahagiaan. Begitu juga, seorang pengusaha atau seorang petani mungkin memilih hari yang sesuai dengan weton mereka untuk memulai usaha baru atau melakukan aktivitas pertanian.

Meskipun weton memiliki makna yang mendalam dalam budaya Jawa, penting untuk diingat bahwa weton tidak harus menjadi satu-satunya penentu dalam pengambilan keputusan. Budaya Jawa juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerja keras, kejujuran, dan kebijaksanaan yang tetap berperan penting dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.

Tidak Suka Bohong

Dikutip dari intisarionline.com, weton adalah hari kelahiran seseorang yang merupakan gabungan dari hari dalam seminggu dan hari pasaran Jawa.

Weton dipercaya dapat mencerminkan sifat, karakter, dan nasib seseorang.

Dalam kebudayaan Jawa, weton juga digunakan untuk menentukan kecocokan jodoh, hari baik untuk berbagai acara, dan ramalan-ramalan lainnya.

Salah satu hal yang dapat diketahui dari weton adalah tingkat kejujuran seseorang.

Ada beberapa weton yang dikenal sebagai weton paling jujur yang tidak suka bohong dan munafik.

Orang-orang yang memiliki weton ini biasanya memiliki prinsip hidup yang lurus dan tidak suka bermain-main dengan kata-kata.

Berikut ini adalah empat weton paling jujur yang tidak suka bohong dan munafik:

1. Senin Legi

Orang yang lahir pada hari Senin Legi memiliki neptu 10 (5 + 5).

 

Mereka adalah orang-orang yang jujur, terbuka, dan tidak suka menyembunyikan sesuatu.

Mereka juga memiliki hati yang bersih dan tidak suka menyakiti orang lain.

Mereka selalu berusaha untuk menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada mereka.

2. Selasa Kliwon

Orang yang lahir pada hari Selasa Kliwon memiliki neptu 12 (4 + 8). Mereka adalah orang-orang yang jujur, tegas, dan berani.

Mereka tidak takut untuk mengungkapkan pendapat dan kebenaran meskipun harus menghadapi risiko.

Mereka juga memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan dapat dipercaya.

3. Kamis Pon

Orang yang lahir pada hari Kamis Pon memiliki neptu 14 (7 + 7).

Mereka adalah orang-orang yang jujur, bijaksana, dan adil. Mereka selalu berusaha untuk menimbang segala sesuatu dengan akal sehat dan tidak mudah terpengaruh oleh emosi.

Mereka juga memiliki sikap yang sopan dan hormat kepada orang lain.

4. Sabtu Wage

Mereka adalah orang-orang yang jujur, sederhana, dan rendah hati. Mereka tidak suka pamer atau sombong dengan apa yang mereka miliki atau capai.

Mereka juga memiliki hati yang lembut dan peka terhadap perasaan orang lain.

Kesimpulan

Weton merupakan konsep yang kaya dan penting dalam budaya Jawa. Menggabungkan penanggalan Jawa dan Islam, weton membantu masyarakat Jawa untuk memahami hubungan mereka dengan alam semesta, memprediksi nasib, menentukan hari baik, dan memahami karakter dan kepribadian seseorang. Meskipun weton menjadi acuan dalam pengambilan keputusan, penting juga untuk mempertimbangkan nilai-nilai budaya lainnya dan menjalani kehidupan dengan kerja keras, kejujuran, dan kebijaksanaan. Dengan memahami weton, kita dapat menghargai kekayaan budaya Jawa dan menghormati tradisi yang telah diwariskan selama berabad-abad.***