DUH Kaum Muda Korea Selatan Idap Call Phobia, Apa Itu?

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Dalam era modern di mana teknologi semakin maju, komunikasi tidak lagi terbatas pada wajah-wajah di sekitar kita. Salah satu bentuk komunikasi yang paling umum adalah percakapan telepon. 

Namun, bagi sebagian orang, melakukan atau menerima panggilan telepon bisa menjadi sesuatu yang menakutkan. Ketakutan atau kecemasan akan telepon ini dikenal sebagai Call Phobia atau telephonophobia.

Apa Itu Call Phobia?

Call Phobia adalah kecemasan atau rasa takut yang berlebihan terhadap melakukan atau menerima panggilan telepon. Orang yang mengalami Call Phobia mungkin merasakan gejala fisik dan emosional yang intens saat dihadapkan pada situasi ini. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk detak jantung yang meningkat, keringat dingin, perasaan gelisah, atau bahkan serangan panik.

Ketakutan ini bisa berasal dari berbagai sumber. Beberapa orang mungkin merasa cemas karena takut tidak mampu menjawab pertanyaan dengan cepat atau tidak bisa mengontrol percakapan. Atau ada yang merasa tidak nyaman dengan ketidaktahuan tentang siapa yang menelepon, kekhawatiran bahwa telepon mungkin membawa kabar buruk, atau hanya karena merasa lebih nyaman berkomunikasi secara tertulis.

Penyebab Call Phobia

Penyebab Call Phobia dapat bervariasi antara individu. Beberapa faktor yang dapat memicu Call Phobia termasuk:

Kurangnya Pengalaman atau Keterampilan: Bagi sebagian orang, kurangnya pengalaman dalam berkomunikasi melalui telepon bisa menjadi faktor utama yang memicu ketakutan.

Trauma atau Pengalaman Buruk: Pengalaman negatif dalam panggilan telepon sebelumnya, seperti mendapat berita buruk atau pengalaman yang menakutkan, dapat menyebabkan ketakutan terhadap telepon.

Kecemasan Sosial: Bagi orang yang memiliki kecenderungan kecemasan sosial, telepon bisa menjadi pemicu yang memperparah kecemasan yang ada.

 

Ketergantungan pada Komunikasi Tertulis: Perkembangan teknologi telah membuat banyak orang lebih terbiasa berkomunikasi melalui pesan teks atau media sosial. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman atau cemas saat harus berkomunikasi secara langsung melalui telepon.

Landa Milenial Korsel

Dikabarkan sebanyak tiga dari sepuluh generasi milenial dan Z (MZ) di Korea Selatan menderita Call Phobia. Mereka cenderung mengalami tegang, cemas, dan takut saat berbicara di telepon.

Call Phobia atau fobia telepon secara harfiah takut akan telepon, adalah keengganan atau ketakutan untuk membuat atau menerima panggilan telepon. Fobia ini dianggap sebagai jenis fobia sosial atau kecemasan sosial.

Berdasarkan survei yang dilakukan Alba Heaven, jumlah penderita Callphobia di kalangan generasi MZ meningkat dibanding tahun lalu. Fakta ini terungkap setelah melakukan survei terhadap 1,496 orang.

 

Sebanyak 35,6% responden menderita Call Phobia. Angka ini meningkat sebesar 5,7% poin dibandingkan survei yang sama tahun lalu (29,9%), melansir News Naver dikutip dari laman okezone.com, Sabtu (4/11/2023).

70,7% responden memilih komunikasi teks, seperti pesan teks dan aplikasi perpesanan, sebagai metode komunikasi yang paling disukai. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar 61,4%.

Secara khusus, meskipun berasal dari generasi yang sama, jumlah perempuan dua kali lebih banyak (45,7%) menderita gejala Call Phobia dibandingkan laki-laki (20,9%). Preferensi terhadap metode komunikasi berbasis teks juga tercatat lebih tinggi di kalangan perempuan (75,9%).

 Kesulitan terbesar dalam melakukan panggilan telepon menurut generasi MZ adalah karena harus langsung ngejawab tanpa punya waktu untuk berpikir terlebih dahulu (60%).

Kemudian mereka juga khawatir tidak bisa menyampaikan dengan jelas apa yang ada dipikirannya (55,9%), dan lebih terbiasanya berkomunikasi melalui chat (51,6%).

Mereka juga khawatir tidak paham dengan apa yang dibicarakan lawan bicaranya (29,5%), serta merasa cemas jika kehabisan kata-kata (24,2%).

Gejala utama yang dikeluhkan oleh generasi MZ yang menderita fobia panggilan adalah ketegangan dan kecemasan tinggi yang dirasakan sebelum menjawab telepon (64,0%).

Meluangkan waktu atau tidak menjawab panggilan telepon (51,2%), khawatir tentang apa yang harus dikatakan atau diucapkan saat berbicara di telepon (47,8%), perubahan fisik seperti detak jantung atau keringat dingin saat berbicara di telepon (22,0%).

Ketika ditanya secara spesifik tentang situasi di mana gejala Call Phobia, jawaban yang paling banyak adalah saat melakukan panggilan terkait pekerjaan seperti lamaran atau wawancara (72,8%).

Selain itu, saat melakukan panggilan bisnis ke atasan, mitra bisnis, dan sebagainya (60,4%), saat melakukan panggilan untuk menanyakan produk atau layanan, (44,5%), saat melakukan panggilan reservasi atau pembatalan ( 39,2%), saat melakukan panggilan untuk menerima atau membatalkan pesanan pengiriman (34,3%).

Dalam upaya mengatasi ketakutan tersebut, sembilan dari 10 generasi MZ (90,4%) memilih tidak menjawab panggilan dari nomor tak dikenal (39,2%), minimalkan panggilan telepon dan komunikasikan terutama melalui email dan SMS (28,8%), tullis skrip terlebih dahulu sebelum melakukan panggilan telepon (28,4%).

Mengatasi Call Phobia

Mengatasi Call Phobia memerlukan kesabaran dan usaha. Beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi kecemasan terhadap panggilan telepon antara lain:

Mulailah Perlahan: Mulailah dengan panggilan-panggilan pendek kepada orang-orang terdekat untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Praktikkan Percakapan: Latihan akan membantu meredakan kecemasan. Coba untuk berbicara dengan cermin atau merekam suara Anda saat berbicara untuk melatih kemampuan berkomunikasi.

Pahami Sumber Kekhawatiran: Mengetahui apa yang membuat Anda cemas akan membantu Anda mengatasi ketakutan tersebut. Berbicaralah dengan seseorang yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman.

Terapi atau Konseling: Bantuan profesional seperti terapi perilaku kognitif atau konseling dapat membantu mengatasi Call Phobia.

Kesimpulan

Call Phobia bisa menjadi kendala yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari bagi mereka yang mengalaminya. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, kecemasan ini bisa diatasi. Melalui pemahaman akan sumber ketakutan dan langkah-langkah praktis, seseorang dapat membangun kepercayaan diri dan mengurangi kecemasan saat berhadapan dengan panggilan telepon. Mengatasi Call Phobia akan membuka pintu untuk berkomunikasi yang lebih efektif dan menyehatkan.***